WARTA LOMBOK - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Kamis 20 Mei 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat berjuang membendung pandemi Covid-19.
Melalui akun media sosialnya, Presiden menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah meluas secara global dalam setahun terakhir.
"Lebih setahun dunia dicengkeram pandemi global Covid-19, lebih setahun pula Indonesia berjuang untuk membendung segala dampaknya," kata Jokowi seperti dilansir wartalombok.com dari akun Instagram @jokowi, Kamis, 20 Mei 2021.
Dia pun mengajak masyarakat untuk saling bergotong royong melawan pandemi dengan semangat Budi Utomo.
"Hari ini, dengan semangat Budi Utomo, kita bergotong-royong untuk bangkit dan menang melawan pandemi, dan bersama-sama melangkah menuju Indonesia maju," ujar Jokowi.
Hari Kebangkitan Nasional diperingati merujuk pada hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini bergerak di bidang sosial ekonomi dan kebudayaan.
Budi Utomo juga menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran. Organisasi ini juga mendorong terbentuknya beberapa organisasi perjuangan lainnya.
Baca Juga: KPK Jebloskan Eks Dirut Jasa Marga ke Lapas Kelas II A Tangerang
Presiden Soekarno menetapkan Harkitnas pada tanggal berdirinya Budi Utomo pada 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Kebijakan kemudian diperkuat dengan Keppres 1/1985 tentang Penyelenggaraan Peringatam Hari Kebangkitan Nasional.
Seperti diketahui, Selamat Hari Kebangkitan Nasional! Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya.
Penetapan Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada tanggal berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908.
Tahun ini, tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional adalah "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!".
Baca Juga: Tenaga ahli Partai Gerindra Mengirimkan 26 Botol Wine ke Dua Rumah Edhy Prabowo, Hakim: Mahal Banget
Dengan tema tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong royong untuk mempercepat pulihnya bangsa dari pandemi Covid-19.
Organisasi Boedi Oetomo, pada 20 Mei 1908, Dr Wahidin Soedirohoesodo bersama tiga mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) mendirikan organisasi Boedi Oetama.
Pada tanggal 19 Mei 1973, ketiga mahasiswa itu adalah Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Suraji yang telah lama mengagumi dr Wahidin melalui majalah Retno Dumilak.
Pendirian organisasi ini sekaligus menandai kebangkitan nasional Indonesia. Sebab, sejarah Indonesia sejak saat itu memasuki babak baru, yaitu pergerakan nasional.
Artinya, semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mulai lahir saat itu.***