Sri Mulyani: Anggaran Covid Rp130 T, Kader PDIP Effendi Simbolon Sebut Ada Mafia Vaksin di Lingkar Kekuasaan

22 Mei 2021, 06:50 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati /Instagram/@smindrawati

WARTA LOMBOK - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menuding ada kelompok sindikat mafia vaksin dan alat kesehatan di lingkungan pemerintah yang berkuasa saat ini.

Tudingan itu disampaikan Effendi berkaitan dengan latar belakang pencalonan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebagai duta besar (Dubes) Indonesia untuk Spanyol beberapa waktu lalu.

Menurut Effendi, pencalonan Terawan tersebut didorong oleh kelompok mafia vaksin dan alat kesehatan yang merasa terganggu akibat kehadiran mantan menkes itu.

Baca Juga: JK Serukan 50 Persen Hasil Kotak Amal Masjid Disumbangkan ke Palestina: Justru Menaikkan Pendapatan Masjid

Hanya saja, dia enggan memerinci, kelompok mafia vaksin dan alat kesehatan yang dimaksud. Akan tetapi, dia berdalih ekosistem bisnis vaksin dan alat kesehatan selama pandemi ini relatif menggiurkan.

“Iya, triliunan. Sebanyak 380 juta dosis bayangkan, dikali lima dolar saja untungnya bayangin. Ini kelompoknya di sekitar kekuasaan ini, di lingkaran pemerintah misalnya yang bermain,” kata Effendi Jumat 21 Mei 2021.

Ihwal mafia vaksin dan alat-alat kesehatan itu, Effendi mengatakan, dugaan awal itu lambat laun bakal terbukti.

“Benar, nanti juga semua terbongkar itu. Kita lihat saja bagaimana karut marutnya dalam rangka pengadaan vaksin dan alat kesehatan itu,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi: Dihari Kebangkitan Nasional Kita bergotong-royong Bangkit dan Menang Lawan Covid-19

Belakangan Terawan mengundurkan diri dari pencolanan dirinya sebagai Calon Dubes Indonesia untuk Spanyol.

Pengunduran diri Terawan baru diketahui setelah adanya perubahan isi Surat Presiden Nomor R/19/Pres/04/2021 yang masuk ke DPR RI pada Kamis 20 Mei 2021 kemarin.

“Mengundurkan diri dia, mana mau dia menjadi Dubes Spanyol. Dia sudah benar itu,” kata Effendi.

Terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Wiku Adisasmito, Jumat 21 Mei 2021 malam, mengaku tidak tahu ihwal tudingan mafia vaksin dan alat kesehatan tersebut.

Malahan, dia meminta Effendi untuk memberi keterangan lebih rinci terkait tudingan tersebut.

Baca Juga: Korupsi ASABRI, Kejagung Sita Aset Hotel Brother di Solo dan Yogyakarta Milik Tersangka Benny Tjokrosaputro

“Saya tidak tahu. Silakan ditanyakan saja pada sumbernya,” kata Wiku melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Jumat 21 Mei 2021.

Mengutip keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, total anggaran penanganan Covid-19 dan program vaksinasi yang mencakup pengadaan, perawatan, insentif tenaga kerja hingga testing dan tracing Covid-19 telah mencapai Rp130,03 triliun pada tahun ini.

“Total anggaran vaksinasi dan perawatan serta testing tracing Covid-19 tahun 2021 ini adalah Rp130,03 triliun,” katanya seperti dilansir wartalombok.com dari akun Instagram resminya, Rabu 31 Maret 2021.

Dia memerinci, anggaran senilai Rp130,03 triliun tersebut mencakup pengadaan dan program vaksin senilai Rp58,18 triliun, testing dan tracing Rp9,91 triliun, serta perawatan (therapeutic) dan insentif tenaga kesehatan senilai Rp61,94 triliun.

Dalam postingan Instagram @smindrawati tersebut, mantan petinggi Bank Dunia itu membandingkan, bahwa anggaran tersebut setara dengan tujuh kali anggaran pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai.

Baca Juga: Tenaga ahli Partai Gerindra Mengirimkan 26 Botol Wine ke Dua Rumah Edhy Prabowo, Hakim: Mahal Banget

Kemudian, anggaran tersebut juga sama dengan dengan 34 kali pembangunan Wisma Atlet atau empat kali pembangunan MRT atau 81 kali pembangunan air minum Jatiluhur.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler