WARTA LOMBOK - Sejumlah pejabat dan personel Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia bertolak ke Lokus Makassar, Sulawesi Selatan.
Keberangkatan sejumlah personel Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik Lemhannas memperdalam rumusan pengaruh politik identitas terhadap demokrasi di Indonesia.
Kegiatan di Lokus Makassar tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni Kamis dan Jumat, 3 dan 4 Juni 2021.
Baca Juga: KPK Setorkan Uang Rp12,5 Miliar dari Mantan Menpora Imam Nahrawi ke Kas Negara
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Lemhananas RI @LemhannasRI pada 4 Juni 2021, fenomena identitas politik merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Fenomena identitas politik juga perlu dicari solusinya agar kran demokrasi yang ada dapat dipergunakan dengan sesuai koridor hukum di Indonesia.
Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn), Agus Widjojo mengungkapkan bahwa demokrasi Indonesia sedang mengalami paradoks.
Agus Widjojo melanjutkan bahwa kebebasan berekspresi kini diiringi suatu tantangan yaitu dengan maraknya politik identitas.
“Demokrasi Indonesia saat ini mengalami paradoks, kebebasan berekspresi saat ini diiringi suatu tantangan yaitu dengan maraknya politik identitas,” tutur Agus.
Baca Juga: Computer Security Incident Response Team Secure The Future Diluncurkan Oleh BPPT Bersama BSSN
Sehingga Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik menyusun Kajian Strategik Jangka Panjang tentang Pengaruh Politik Identitas terhadap Demokrasi di Indonesia.
Kegiatan di Lokus Makassar merupakan tahapan lanjutan Lemhannas RI dalam menyusun Kajian Strategik Jangka Panjang Lemhannas RI Tahun 2021.***