Berbagai Negara Tidak Gunakan Ivermectin Untuk Pengobatan Covid-19, Profesor Zubairi: Belum Ada Bukti Ilmiah

7 Juli 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi uji klinis obat terapi Covid-19. /PIXABAY/fernandozhiminaicela

WARTA LOMBOK - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa belum ada bukti ilmiah kemanjuran Ivermectin.

Sebagai seorang dokter, Profesor Zubairi tidak menyarankan Ivermectin yang dasar ilmiahnya belum diketahui.

Masyarakat diharapkan untuk tidak serta merta mempercayai hal yang instan, karena belum ada bukti kemanjuran Ivermectin untuk Covid-19.

Baca Juga: Harus Isolasi Mandiri Di Rumah? Jangan Khawatir, Simak Tips Berikut Agar Isolasi Mandiri Tetap Aman

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Zubairi Djoerban @ProfesorZubairi pada 6 Juli 2021, Profesor Zubairi mengungkapkan pandangannya terkait Ivermectin.

Profesor Zubairi menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan India telah mengubah resep pengobatan pasien Covid-19 beberapa waktu lalu.

Pedoman baru yang digunakan pihak kesehatan India yang menangani Covid-19, penggunaan Ivermectin telah dihapus sepenuhnya.

Selain itu, kasus Covid-19 di India tidak menurun secara drastis hanya karena Ivermectin saja, namun karena pelaksanaan lockdown yang intens.

Baca Juga: Viral Selebriti Inisial N yang Kerja saat Positif Terpapar Covid-19, Natasha Beri Klarifikasi

Sementara itu, penggunaan Ivermectin di Amerika Serikat juga sangat tidak dianjurkan untuk pengobatan Covid-19.

Tidak hanya Amerika serikat, WHO dan pemerintah Eropa juga melarang penggunaan Ivermectin selain untuk uji klinis.

BPOM Indonesia juga masih melakukan uji klinis terhadap Ivermectin dan belum  mengizinkan obat tersebut sebagai obat Covid-19.

Baca Juga: Pemuda Ini Tega Bacok Tetangga Sampai Sekarat karena Sakit Hati Sering Diejek

Bahkan para dokter dan tenaga kesehatan juga tidak boleh memakai Ivermectin untuk pengobatan Covid-19 sebelum izin BPOM keluar.

Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh menggunakan Ivermectin secara sembarangan untuk pengobatan Covid-19.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler