Meskipun sikapnya itu mengundang kontroversi dan kritikan, namun Dudung menilai hal tersebut terjadi karena mereka tidak paham dengan substansi permasalahan yang ada.
"Kritikan itu sedikit, dukungan lebih banyak, yang kritik tidak tahu ceritanya. Penertiban itu sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP," ujarnya.
Dudung menjelaskan jika Satpol PP sebelumnya sudah menurunkan baliho namun pihak FPI meminta untuk dinaikkan kembali.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Anies Perpanjang Masa PSSB Hingga Desember 2020
"Mereka siapa? Pemerintah itu jelas organisasinya. Ko bisa takut sama mereka," ujarnya.
Karangan bunga tak hanya memenuhi pagar Makodam Jaya saja, tetapi juga di halaman Polda Metro Jaya.
Baru saja menjabat, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran langsung mendapatkan dukunagn dari berbagai pihak.
Ia diminta untuk menegakkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Termasuk juga membasmi aksi premanisme dalam bentuk apapun dan peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Metro.
Baca Juga: Buya Syafii: Mendewakan yang Mengaku Keturunan Nabi adalah Bentuk Perbudakan Spiritual
Sebagaimana berita dari pikiran-rakyat.com dalam artikel “Karangan Bunga Penuhi Makodam Jaya hingga Polda Metro Jaya, Dudung: Yang Kritik Tak Tahu Ceritanya”, karangan bunga dikirim dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan tulisan dari karangan bunga tersebut beraneka ragam yang sifatnya mendukung.
"Selidiki Terus Para Pelanggar Protokol Kesehatan" tulis karangan bunga tertera dari 'Emak-Emak Cengkareng' dikutip Warta Lombok dari laman pikiran-rakyat.com.