LG Group Investasi Pabrik Baterai di Tanah Air Senilai Rp142 Triliun, Bahlil: BUMN Sudah MoU

- 31 Desember 2020, 15:25 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. /Antara/Wahyu Putro A./

WARTA LOMBOK - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan total investasi yang disepakati sebesar 9,8 miliar dolar AS atau setara Rp142 triliun yang ditandatangani pada 18 Desember lalu bersamaan dengan penandatanganan Indonesia-Korea CEPA.

“Ini angka yang luar biasa karena dalam catatan BKPM belum pernah ada investasi sebesar ini pascareformasi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu, 30 Desember 2020, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Anadolu Agency.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan bahwa perusahaan konglomerat asal Korea Selatan, LG Group yang menggandeng beberapa perusahaan termasuk Hyundai bekerja sama dengan konsorsium BUMN sudah menandatangani nota kesepakatan pembangunan pabrik baterai mobil listrik terintegrasi dari hulu ke hilir.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Bagus Bagi Iklim Investasi Indonesia, Ekonom: Investor Menjadi Lebih Tertarik

Dia juga mengatakan investasi pabrik baterai terintegrasi di Indonesia mulai dari tambang, smelter, prokusor, mobil, hingga daur ulangnya merupakan yang pertama di dunia.

Bahlil mengatakan ini merupakan investasi konsorsium perusahaan asing bekerja sama dengan konsorsium BUMN yang pertama dari sektor hulu ke hilir.

“Ini sebuah langkah yang sangat luar biasa karena di era pandemi hampir sedikit negara yang punya momentum ini,” kata dia.

Baca Juga: Surat Terbuka untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dari Guru Honorer

Bahlil menambahkan investasi ini bekerja sama dengan konsorsium BUMN melalui Mine ID yang terdiri dari Inalum, Antam, PLN, dan Pertamina.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x