WARTA LOMBOK - Banjir yang melanda sejumlah daerah di ibu kota Jakarta akhir-akhir ini menyebabkan ribuan orang terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Fenomena datangnya banjir di musim penghujan seakan menjadi "tradisi" di Jakarta dimana pemerintah masih belum bisa menemukan upaya yang tepat guna meminimalisir terjadinya banjir.
Tingginya curah hujan belakangan ini menyebabkan beberapa air sungai seperti yang terjadi di sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Muara Angke dan sejumlah tempat lainnya di Jakarta.
Baca Juga: Program Vaksin Tahap 2 Sudah Dimulai, Simak Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan 49 Peraturan Pelaksana UU Cipta Kerja Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
Hingga sejauh ini, sudah tercatat lima orang meninggal yang menjadi korban banjir Jakarta kali ini.
Air banjir yang belum berangsur surut merendam mobil, rumah, bahkan tak sedikit barang-barang warga hanyut terbawa arus air.
Keadaan ini sontak seperti melumpuhkan kegiatan sehari-hari warga Jakarta. Hampir semua perkantoran dan sekolah yang berada di lokasi banjir terparah terpaksa diliburkan.
Kegiatan sehari-hari warga Jakarta sepertinya akan dihabiskan dengan mengurus keselamatan diri dan keluarga masing-masing, serta menyelamatkan barang berharga dan kebutuhan vital bagi warga.