Baca Juga: Menparekraf Gandeng Mendikbud dan Menteri BUMN Terkait Pembangunan Infrastruktur Pariwisata
Erick juga menuturkan bahwa pemerintah ingin menciptakan nilai tambah ekonomi dalam industri pertambangan dan energi.
Nilai tambah ekonomi dalam industri pertambangan dan energi terutama nikel, dimana nikel menjadi bahan utama baterai EV dan mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik.
Selain itu, membentuk nilai tambah ekonomi juga memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kita ingin menciptakan nilai tambah ekonomi dalam industri pertambangan dan energi, terutama nikel yang menjadi bahan utama baterai EV, mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik, dan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutur Erick.
Perusahaan juga akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, dimana hal tersebut dianggap sejalan dengan IBC yang mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik.
Baca Juga: SMK Al Amin Kilang Dipuji Pengawas Karena Berhasil Melaksanakan Ujian Sekolah Dengan Aman dan Lancar
Baca Juga: HMI BADKO NUSRA Mengutuk Keras Aksi Terorisme di Gereja Katedral Makassar
Kerjasama dengan pihak ketiga yang menguasai teknologi dan pasar global dilakukan oleh perusahaan untuk membentuk entitas patungan di sepanjang rantai nilai industri EV battery.
Kerjasama dimulai dari pengolahan nikel, material prekursor dan katoda, hingga battery cell, pack, energy storage system (ESS), dan recycling.