Kemenkes Ajak Masyarakat untuk Cerdas dan Bijak Bermedia Sosial Agar Terhindar dari Hoaks

- 13 April 2021, 08:33 WIB
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih dan memilah berita.
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih dan memilah berita. /pixabay.com/memyselfaneye

WARTA LOMBOK – Selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, masyarakat selalu ingin mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya seputar Covid-19.

Masyarakat juga ingin mendapatkan informasi secepat-cepatnya mengenai Covid-19 selama pandemi berlangsung.

Kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai Covid-19 membuat arus informasi terus menerus mengalir dari berbagai sumber.

Baca Juga: Gubernur NTB Zulkieflimansyah Ajak Masyarakat Menjaga Lingkungan Sekitar Agar Tetap Hijau dan Asri

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Kesehatan @KemenkesRI pada 10 April 2021, Kemenkes telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait penyebaran informasi kepada masyarakat.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg. Widyawati mengungkapkan bahwa Kemenkes aktif bekerjasama dengan berbagai pihak di kementerian atau lembaga, dan media.

Selain itu Kemenkes juga bekerjasama dengan lembaga masyarakat dan juga pihak swasta untuk saling mendukung menangani peredaran hoaks.

Widyawati juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan para netizen untuk bijak menerima informasi.

Baca Juga: Menteri BUMN Saksikan Pengenalan Kartu Mandiri E-money Edisi Khusus dengan 3 Tema Unik

Netizen hendaknya selalu menyaring informasi yang didapat sebelum menyebarkannya kepada orang lain.

Informasi terkait dunia kesehatan adalah informasi yang membutuhkan kepakaran, sehingga informasi yang diterima harusnya didiskusikan terlebih dahulu.

Informasi mengenai kesehatan hendaknya didiskusikan terlebih dahulu dengan para ahli dari bidang kesehatan.

Widyawati mengajak masyarakat untuk menjadi generasi yang cerdas dan bijak bermedia sosial dengan memastikan sumber informasi yang didapatkan.

Selain memastikan sumber informasi yang didapatkan, masyarakat juga tidak boleh menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Baca Juga: Perbedaan Pendapat Imam Syafi’i dan Imam Malik Tentang Lafaz Niat Puasa Wajib di Bulan Ramadhan

Penyebarluasan misinformasi kepada masyarakat dapat mempengaruhi dan menentukan tindakan seseorang terhadap pandemi itu sendiri.

Masyarakat seharusnya tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak memiliki sumber valid.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @KemenkesRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x