AHY Sampaikan Bahwa Nilai-Nilai dalam Al-Quran sebagai Rujukan Kehidupan

- 1 Mei 2021, 08:00 WIB
Peringati momen malam Nuzulul Qur'an bersama  kader, begini makna yang dipetik oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).*
Peringati momen malam Nuzulul Qur'an bersama kader, begini makna yang dipetik oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).* /Instagram.com/@agusyudhoyono

WARTA LOMBOK – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka acara peringatan Nuzulul Quran 1442 Hijriyah melalui aplikasi zoom meeting, yang digelar Departemen 8 Bidang Agama dan Sosial DPP Partai Demokrat pada Kamis malam, 29 April 2021.

Ia menyampaikan, momentum Nuzulul harus menjadi pengingat untuk kita manusia khususnya umat islam untuk kembali mempelajari dan menjadikan nilai-nilai dalam Al-Quran sebagai rujukan dalam sikap, perilaku, dan pola pikir.

“Memang ada beragam tafsir ulama tentang teknis pewahyuan awal Al-Quran ini, tapi terlepas dari semua itu, momentum Nuzulul Quran ini harus menjadi pengingat bagi kita semua, khususnya umat islam untuk kembali mempelajari dan menjadikan nilai-nilai dalam Al-Quran sebagai rujukan dalam sikap, perilaku, dan pola pikir dalam keseharian baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur AHY seperti dilansir wartalombok.com dari laman resmi Demokrat pada Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Semprit Matcha, Kue Lebaran Praktis Dengan Modal yang Sangat Terjangkau

Peringatan Nuzulul Quran kali ini mengambil tema ‘Membumikan Al-Quran, Membangun Peradaban’. Di malam 17 Ramadan ini, Ketum AHY juga menjelaskan makna dari tema acara Nuzulul Quran tersebut.

“Tema membumikan Al-Quran dan membangun peradaban ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya apakah kemudian maknanya Al-Quran masih melangit sehingga perlu dibumikan? Dalam konteks ini, tentunya merujuk pada pendapat para ulama, kyai dan semua tokoh-tokoh Islam selama ini, dalam pengertian hakikinya, Al-Quran sebenarnya telah membumi ketika Allah SWT menurunkan Ayat Al-Quran yang terakhir kepada Rasullulah SAW. Maka yang dimaksud dengan membumikan Al-Quran sebenarnya adalah makna metaforis bukan makna yang hakiki. Dalam makna metaforisnya istilah membumikan Al-Quran mengisyaratkan masih jauhnya kehidupan kita sehari-hari dari substansi Al-Quran itu sendiri,” jelas AHY.

Karena itu, lanjut AHY, upaya membumikan Al Quran dalam konteks ini adalah ikhtiar besar bagi kita semua untuk mewujudkan yang jauh tadi menjadi lebih dekat.

Baca Juga: Balai Bioteknologi BPPT Melakukan Pengembangan Obat Anti Malaria dari Mikroba Asli Indonesia

“Ini agar perilaku kita senantiasa mencerminkan perilaku yang Qur’ani, yakni menjadi pribadi yang berintegritas dan menjaga nilai-nilai moral, etika khususnya ketakwaan Hablum Minallah, serta bersikap toleran, menghormati perbedaan, peduli kepada kaum duafa, yatim piatu, fakir miskin, dan mereka yang tertindas di bumi kita ini,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Demokrat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah