Surat Terbuka Pengawas Ruang Seleksi PPPK kepada Mas Menteri, Sepatunya Lusuh Tidak Usah Dipersulit Tegas Novi

- 17 September 2021, 05:46 WIB
Peserta seleksi PPPK diangkat bersama petugas karena peserta mengalami sakit struk
Peserta seleksi PPPK diangkat bersama petugas karena peserta mengalami sakit struk /Facebook.com/Dewi Harianto

WARTA LOMBOK - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. 

Dalam satu pekan ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan rasa bahagia dan juga ada rasa ibanya terhadap seleksi PPPK yang berjalan saat ini.

Penungguan untuk kepastian status kerja para pengabdi di negeri ini akan dijawab dengan tes sehari mereka ini.

Baca Juga: TIME Rilis Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2021, Ada Satu Nama dari Indonesia

Namun, diantara beberapa kebahagiaan peserta PPPK ini, ternyata ada yang menyisakan rasa "iba" karena beberapa dan banyak sekali yang pesertanya dari orang tua yang sudah lama mengabdi di negerinya.

Para peserta yang tergolong sudah tua ini, tidak lihai lagi memegang mouse dan bertatatp dengan layar komputer selama berjam-jam.

Novi Khassifa salah seorang pengawas ruang PPPK mengatakan bahwa tahun ini mas menteri memberikan secercah harapan untuk beliau. Program PPPK untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih layak

"Tapi PASSING GRADE pun tak diraih. Pecahlah tangis beliau di dalam hati. Terlihat jelas ketika nilai-nilai itu terpampang di layar monitor. Beliau terdiam seribu bahasa" tulis Novi Khassifa di surat terbukanya kepada Mas Menteri sebagaimana dikutip wartalombok.com dari postingan facebook Ramli Aufclarung.

Baca Juga: Ragam Pendapat Ulama tentang Hukum Bunga Bank

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Pemilu 2024 Diundur, Ini Alasannya

"Entahlah, apa yang dipikirkan. Melihatnya sayapun ikut terisak", tegas Novi Khassifa.

Novi Khassifa menuliskan surat terbuka lengkapnya sebagai berikut.

Yang terhormat
Mas menteri
Nadiem Makarim

Tak adakah rasa ngilu di dalam dada mas menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?

Memang benar sepatu tua ini terlihat bermerek, tetapi tahukan ini hanya sepatu loak apkiran

Tahukah Mas menteri,
Sepatu ini telah dipakai bertahun-tahun lamanya oleh si empunya

Seorang bapak dengan pakaian putih lusuh dan celana hitam yang warnanya sudah tak hitam lagi karena pudar.

Mendekati usia senja masih setia mengajari anak-anak di pelosok negeri ini membaca dan mengeja.

Baca Juga: Belajar Secara Bertahap Yuk, Simak Latihan Soal dan Pembahasan Tes CPNS dan PPPK 2021: Tes Wawasan Kebangsaan

Di saat putus pengharapan untuk mendapatkan hidup yang lebih layak. Beliau tetap semangat. Tak sekedar mengajar tetapi mendidik

Gaji di bawah lima ratus ribu sungguh tak cukup untuk makan sebulan. Apalagi untuk membeli sepatu

Terpaksa di saat pulang mengajar beliau mencari pendapatan tambahan sebagai pekerja serabutan

Tahun ini mas menteri memberikan secercah harapan untuk beliau. Program PPPK untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih layak

Tetapi tahukah mas menteri? soal-soal yang mas menteri berikan hanya teori belaka saja. Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya

Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening

Baca Juga: Baru! Kisi-Kisi Soal CPNS dan PPPK Guru 2021

Akhirnya, PASSING GRADE pun tak diraih. Pecahlah tangis beliau di dalam hati. Terlihat jelas ketika nilai-nilai itu terpampang di layar monitor. Beliau terdiam seribu bahasa.

Entahlah, apa yang dipikirkan. Melihatnya sayapun ikut terisak.

Memang benar beliau tak secerdas, sejenius, sekreatif mas menteri. Tetapi beliaulah yang menjadi pelita di tengah gulita buta aksara di pelosok negeri

Memang benar beliau tak pandai teknologi seperti mas menteri, tetapi tanpa teknologi beliau mampu membuat anak-anak negeri ini merangkai kata dari A hingga Z. Berhitung hal-hal dasar untuk memahami hidup

Memang benar para muridnya sebagian besar menjadi TKI dan TKW. Tapi tahukah mas menteri, bukankah mereka juga merupakan pahlawan penghasil devisa negara tercinta ini?

Beliau mempunyai andil yang besar dalam membangun negeri tercinta ini.

Sudi kiranya mas menteri memberikan keringanan untuk melihat beliau bisa menikmati masa tua dengan sepatu dan kehidupan yang layak

Baca Juga: Sumedh Mudgalkar dan Mallika Singh Bagikan Foto Romantis, Penggemar Auto Baper

Tak usah diperumit

Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka, setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat

Dari saya,
Novi Khassifa
Pengawas ruang PPPK
Ditulis dengan berurai air mata.

Berikut ungkapan hati dari seoarang pengawas ruang seleksi PPPK.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Facebook @Ramli Aufclarung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x