FISIP UI Laksanakan Edukasi Literasi Keuangan Desa, Mereka Ingatkan Bahaya Pinjaman Online Ilegal

- 17 Oktober 2022, 15:19 WIB
Fisip UI Laksanakan Edukasi Literasi Keuangan Desa pada Rabu (12/10) bertempat di Aula Kantor Hukum Tua Desa Munte
Fisip UI Laksanakan Edukasi Literasi Keuangan Desa pada Rabu (12/10) bertempat di Aula Kantor Hukum Tua Desa Munte /Dok Warta Lombok/Ardi

WARTA LOMBOK - Guna memperkuat literasi keuangan di kalangan warga Desa Munte dan Bulutui, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Tim Pengabdian dan Pemberdayaaan Kepada Masyarakat (PPM) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyelenggarakan kegiatan “Edukasi Literasi Keuangan Desa” di Aula Kantor Hukum Tua Desa Munte pada Rabu 12 Oktober 2022.

Kegiatan ini didanai dari Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat FISIP UI 2022 dengan anggota tim satu orang dosen yaitu Arivia Tri Dara Yuliestiana, satu orang mahasiswa program sarjana hubungan internasional yaitu Denisward Eurico Rathany dan satu orang mahasiswa program magister hubungan internasional FISIP UI yaitu Hardy Agusman.

“Program ini kami canangkan untuk mewujudkan literasi keuangan yang inklusif bagi warga Desa Munte dan Bulutui di Kecamatan Likupang Barat guna mendukung program nasional pemerintah yaitu literasi keuangan” tutur Ketua Koordinator Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat FISIP UI, Yuni R. Intarti.

Baca Juga: Faisal Basri Kecewa, Sebut Jokowi Lebih Selamatkan Ari Kuncoro Daripada UI

Adapun program kegiatan literasi keuangan ini menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga keuangan dan sektor perbankan seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Pegadaian.

Menurut salah satu narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional Wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara, Mauren Monigen mengungkapkan bahwa tingkat literasi keuangan di tengah masyarakat masih rendah. Hal ini mengakibatkan masyarakat mudah terjerat dalam investasi dan pinjaman online yang illegal.

“Kerugian akibat investasi dan pinjaman online ini bisa mencapai 114,08 miliar rupiah sehingga kampanye 2L (lugas dan logis) dari OJK kami galangkan,” sebut Mauren.

Baca Juga: Rektor UIN Mataram Lepas Peserta Gowes Sepeda untuk Meriahkan Acara AICIS ke 21 Tahun 2022

Menanggapi hal tersebut, Asisten Manajer Pemasaran Mikro BRI Raflin Kunu menambahkan pula bahwa program literasi keuangan menjadi penting terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tata kelola keuangan.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x