Kencam Israel dan Beri Dukungan Untuk Palestina, Pemain Sepak Bola Ini Terancam Dibekukan

21 Oktober 2023, 09:53 WIB
Beri Dukungan Untuk Palestina, Pemain Sepak Bola Ini Terancam Dibekukan /Instagram / elghazi21/

WARTA LOMBOK - Konflik Israel dan Palestina telah menarik perhatian dunia, termasuk dunia sepak bola. Banyak pemain sepak bola Eropa yang menyuarakan keprihatinan mereka terhadap Palestina.

Namun beberapa di antaranya menghadapi konsekuensi dari klub mereka. Anwar El Ghazi, pemain Bundesliga dari klub Mainz 05, dan Youcef Atal, pemain Nice dari liga Prancis, mendukung Palestina dan dihadapi dengan konsekuensi.

Anwar El Ghazi menyebut serangan Israel kepada Palestina sebagai Genosida dan pembantaian massal. Klub Mainz 05 kemudian memutuskan untuk membekukan hubungan dengan pemain ini, mengatakan bahwa pernyataannya tidak sejalan dengan nilai-nilai klub.

Meskipun begitu, beberapa pemain top seperti Mohamed Salah dan Karim Benzema juga menyuarakan dukungan mereka kepada Palestina.

Liga Premier Inggris akan mengheningkan cipta sebelum pertandingan sebagai penghormatan kepada korban konflik, dan para pemain akan memakai ban hitam.

Namun, liga tersebut juga menyarankan klub untuk melarang suporter mengibarkan bendera Palestina dan Israel di stadion.

Ini telah menimbulkan kontroversi di beberapa klub. Mohamed Salah dan Karim Benzema juga mendukung Palestina, namun, belum ada tanggapan resmi dari klub masing-masing.

Karim Benzema sendiri menghadapi kontroversi di Prancis setelah menyuarakan dukungan kepada Palestina.

Beberapa pejabat Prancis menuduhnya memiliki hubungan dengan organisasi yang dicap teroris, tetapi Benzema membantah tudingan tersebut.

Karim Benzema saat ini bermain untuk klub Al-Ittihad di Arab Saudi setelah mendapatkan penghargaan Ballon d'Or dan Ballon d'Or Gold Trophy atas penampilannya bersama Real Madrid. Ia mencetak 44 gol dalam satu musim yang memecahkan rekor.

Di Prancis, klub Paris Saint-Germain (PSG) juga menghadapi situasi sulit, dengan kelompok suporter mereka yang berencana menyuarakan dukungan kepada Palestina di stadion. PSG telah mengalami sanksi sebelumnya karena isu serupa.

Meskipun Liga Prancis berencana mengheningkan cipta untuk menghormati korban konflik, menyuarakan keberpihakan oleh pemain masih merupakan masalah sensitif, seperti yang terjadi pada Youcef Atal yang dibekukan oleh klubnya karena mendukung Palestina.

Situasi ini menunjukkan bagaimana konflik politik dapat memengaruhi dunia sepak bola dan menghadirkan tantangan bagi pemain, klub, dan suporter.

Paris Sanit Germain Terancam Kena Sanksi
Paris Sanit Germain Terancam Kena Sanksi

Paris Saint Germain (PSG) tampaknya dalam dilema, menghadapi ancaman dari kelompok suporternya sendiri yang ingin menyuarakan dukungan kepada Palestina di stadion.

Meskipun PSG pernah didenda oleh UEFA sebelumnya karena isu serupa, mereka termasuk salah satu klub yang tidak membatasi opini para pemainnya dengan keras.

Sebagai contoh, bek kanan PSG, Achraf Hakimi, juga secara terbuka menyuarakan dukungannya kepada Palestina dalam sengketa dengan Israel tanpa mengalami konsekuensi serius dari klubnya.

Kasus ini mencerminkan sejauh mana sepak bola dapat menjadi platform yang rumit untuk menyuarakan isu-isu politik dan sosial.

Konflik Israel dan Palestina adalah masalah yang sangat sensitif, dan klub-klub serta pemain sering kali harus menavigasi dengan hati-hati di antara tekanan dari berbagai pihak.

Dalam hal ini, konflik tersebut telah merasuki dunia sepak bola Eropa dengan beragam tanggapan, konsekuensi, dan kontroversi, menunjukkan kompleksitas hubungan antara sepak bola dan politik.

Editor: SwandY

Sumber: YouTube CERITA BOLA

Tags

Terkini

Terpopuler