WARTALOMBOK - Gerakan pangan murah menjadi salah satu alternatif mendekatkan layanan kepada masyarakat ketika harga kebutuhan pokok melambung tinggi dipasaran.
Seperti halnya yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), di Lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbele, Kota Mataram, Rabu kemarin.
Baca Juga: Polres Lombok Utara Gencarkan Patroli Selama Bulan Ramadhan
Tujuan kegiatan ini, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov NTB, H. Abdul Azis, untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat sehingga memperoleh harga yang murah, serta untuk pengendalian inflasi daerah.
"Kegiatan ini tentunya agar masyarakat mendapatkan pelayanan dan memperoleh harga yang murah," ungkapnya.
Baca Juga: Karyawan Resort di Lombok Tengah Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Menurutnya, ketahanan pangan yang paling penting adalah semua pemerintah daerah Provinsi maupun Kabupaten dan Kota harus memiliki cadangan pangan yang cukup, baik dalam rangka penanganan rentan rawan pangan maupun penanganan bencana alam.
Sementara terkait gerakan diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja.
"Jangan terlalu banyak makan nasi, harus diselingi dengan yang lain agar kebutuhan energinya terpenuhi," ungkapnya.
Baca Juga: Usai Lakukan Pengabdian di Lombok Timur, 22 Mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Berpamitan
Keamanan pangan juga tidak kalah penting, baik di pre market dan pos market. Pre market yang akan di pasarkan sedangkan pos market yang sudah ada di pasar-pasar tradisional.
"Melalui pre market dan pos market kita intens melakukan pengujian bahan pangan tersebut aman untuk dikonsumsi," jelasnya.
Gerakan Pangan Murah diselenggarakan di seluruh Kabupaten dan Kota, sehingga seluruh masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.***