Guru Besar Ade Gaffar : Peranan Sains Komputasi Energi untuk Kemandirian Teknologi Indonesia

- 9 November 2020, 22:43 WIB
Prof. Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si dalam pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2020.
Prof. Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si dalam pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2020. /DOK. HUMAS UPI

Baca Juga: Mahasiswa Minang akan Mengirimkan Rendang Kepada Joe Biden Sebagai Bentuk Ucapan Selamat

Ketika kita memerlukan pembangunan unit-unit baru pembangkit listrik tentunya peran konsultan asing masih mendominasi.

Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka memiliki sumber daya dan teknologi yang luar biasa. Tetapi sebagai bangsa yang besar tentunya kita harus mencoba menegakkan kemandirian teknologinya.

Laboratorium riset yang dimiliki lembaga penelitian nasional dan perguruan tinggi kita tentunya belum sepadan dengan yang dimiliki negara-negara maju, tetapi para periset dalam negeri tentunya tidak boleh menyerah dan harus mencari strategi jitu untuk bisa mengorbit dan berperan banyak dalam kemajuan riset dunia.

Keterbatasan fasilitas riset yang dimiliki oleh kita tentunya harus menjadi pemicu untuk membidik sisi strategis dalam riset energi dunia.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Mulai Disalurkan Senin, 9 November 2020. Segera Cek Rekening Anda!

Kalau kita masih belum mampu membangun pusat tenaga listrik secara mandiri, minimal periset kita masih bisa berperan pada sisi perancang atau sebagai desainernya.

Di era sains modern saat ini proses desain sistem energi tidak lagi dilakukan manual dikarenakan model-model matematisnya sudah sangat sulit untuk diselesaikan secara analitik, maka peran metode komputasi (numerik) menjadi sangat strategis.

Pendalaman keilmuan sains komputasi menjadi sangat potensial untuk dikuasai oleh anak-anak bangsa ini, karena memungkinkan dapat mensejajarkan dengan ilmuwan negara lain, karena tidak memerlukan biaya yang besar dalam mengimplementasikannya.

Saat inisain komputasi energi muncul sebagai solusi baru untuk perancangan sistem energi. Metode ini dilakukan untuk mempersingkat waktu pengembangan, membatasi pengujian yang mahal, memahami prinsip kerja sebuah teknologi baru, perhitungan ekonomis dan mengetahui mekanisme kegagalan.

Halaman:

Editor: LU Ali

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah