Network
WARTA LOMBOK - Agenda Pilkada yang dinilai terlalu berbahaya jika terus dilaksanakan dimasa pandemi oleh beberapa pihak, akhirnya terjawab oleh kasus meninggalnya calon kepala daerah kemarin.
Mulai dari kendornya pengawasan, hingga protokol covid-19 yang banyak dihiraukan oleh para peserta pilkada, maupun masa pendukung.
hal tersebut pada akhrinya memicu banyaknya kejadian buruk akibat pilkada yang terus dilakukan pada masa pandemi, sehingga berakibat mengancam keselamatan masyarakat banyak dibeberapa daerah.
baca: wawancara kursi kosong Najwa Shihab berujung pelaporan
Seperti diberitakan literasinews dalam artikelnya “Pilkada Serentak 2020, Empat Calon Kepala Daerah Meninggal Dunia,” mencatat empat bakal calon dan calon kepala daerah meninggal dunia dalam pilkada serentak tahun 2020 yang digelar dimasa pandemi.
sepanjang gelaran Pemilihan Kepala Daerah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat tiga orang calon kepala daerah meninggal dunia akibat terpapar COVID-19, dan seorang calon kepala daerah lainnya meninggal saat orasi pilkada.
