Karantina Selama 14 Hari di Hotel Thailand, Dunyawit Phadungsaeng : Kondisi Kamar Kotor Terasa Seperti Penjara

21 Februari 2021, 08:30 WIB
Kolase Kondisi lokasi karantina Dunyawit Phadungsaeng /Dok. Warta Lombok

WARTA LOMBOK – Seorang pria Thailand Dunyawit Phadungsaeng terinfeksi virus covid-19 dan selama 14 hari diisolasi di Hotel Ambassador City Jomtien Hotel di Chonburi, Thailand.
Ambassador City Jomtien Hotel di Chonburi, Thailand merupakan salah satu lokasi isolasi bagi warga masyarakat yang disediakan oleh pemerintah Thailand.

Setelah dibebaskan dari karantina selama 14 hari di Ambassador City Jomtien Hotel di Chonburi, Thailand, pria itu bernama Dunyawit Phadungsaeng yang awalnya terbang ke Bangkok dari San Francisco, AS.

Disana ia membuka halaman Facebook nya untuk mengeluh tentang kehidupan yang mengerikan, kondisi yang harus dia tanggung selama karantina di hotel.

Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Presiden Jokowi Masih Tinggi, Kebijakan Pandemi Covid-19 Tidak Menyurutkannya

Dalam postingannya, Phadungsaeng menjelaskan bahwa ia memulai proses karantina pada 28 Januari 2021.

Dan ia rela memilih untuk tinggal di lokasi yang disponsori pemerintah dalam hal ini Ambassador City Jomtien Hotel, ia tidak perlu membayar satu sen pun.

Postingannya berisi banyak foto kamar hotelnya yang berada di berbagai negara bagian yang tidak terawat dan tidak sehat, bersama dengan keterangan yang menjelaskan setiap masalah.

Masalahnya, mulai darisinyal WiFi yang buruk dan berurusan dengan televisi tabung kuno, harus hidup dengan jamur di tempat tidurnya, langit-langit atap yang bocor, dan kawanan nyamuk dan serangga lain seperti kecoak, sehingga dia harus membeli semprotan serangga sendiri. untuk membersihkannya.

Keadaan benar-benar menjadi tak tertahankan ketika dia menemukan serangga mati dalam makanan yang dia sajikan.

Baca Juga: Roy Marten Terbebas dari Covid-19, Roy: Atas Pertolongan Tuhan Saya Sudah Negatif

Termasuk kaki kecoa dalam sajian pasta. Ini membuatnya memanggil otoritas publik dan memberi tahu mereka bahwa hotel telah menyajikan makanan yang tidak sehat kepada penghuninya.

Meskipun pihak hotel meminta maaf dan berjanji untuk meningkatkan standarnya pelayanannya, Phadungsaeng masih menyesalkannya.

"Itu mungkin 14 hari terburuk dalam hidup saya, jangan sebut itu karantina, lebih baik dibilang seperti masuk penjara." katanya dalam postingannya seperti dilansir wartalombok.com dari Mashable.

"Saya menyesal tidak membayar akomodasi saya sendiri sejak awal. Saya pikir akan baik-baik saja setelah mendengar orang lain mengatakan tidak seburuk itu, saya tidak pernah mengharapkan hotel bintang lima, tapi ini sangat mengecewakan." tambahnya.

Informasinya Hotel diketahui menyerang balik.

Pihak Hotel malah meremehkan keluhan publik dan secara terbuka mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan terhadap pihak yang tidak disebutkan namanya, karena pencemaran nama baik dan tuduhan palsu mungkin adalah Phadungsaeng sendiri.

"Ambassador City Jomtien Hotel ingin memberi tahu entitas terkait untuk menghentikan tindakan apa pun yang akan mencemarkan nama baik hotel dan melanggar hukum, atau kami harus mengambil tindakan hukum maksimum." katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Liga Inggris: Empat Kemenangan Beruntun Chelsea Terhenti di Markas Southampton

Di Thailand, gugatan pencemaran nama baik bisa menjadi kasus pidana, di mana terdakwa sebelumnya telah divonis meskipun klaim dan tuduhannya terbukti benar.

Tetapi dalam hal ini, Phadungsaeng menolak untuk mundur dan bahkan menantang hotel untuk membantah klaimnya.

Setelah pernyataan tersebut, banyak yang sejauh ini mengutuk hotel karena penanganan situasinya yang ceroboh.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler