WARTA LOMBOK - Dua anggota bersenjata dari patroli perbatasan Korea Utara yang melarikan diri ke China karena kelaparan ditangkap pada Januari.
Kerusakan di antara penjaga perbatasan sering terjadi karena blokade perbatasan COVID-19.
Dua penjaga perbatasan diketahui meninggalkan pos dan menyeberangi Sungai Yalu ke China dikutip wartalombok.com dari dailynk.com.
Baca Juga: Uni Eropa dan Amerika Serikat memberi sanksi terkait kudeta militer di Myanmar
Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa para penjaga pergi dengan senjata mereka dan mereka mencoba menyelinap ke sebuah desa Tionghoa di seberang Sungai Yalu.
Kabupaten Wiwon terletak di dekat perbatasan antara Korea Utara dan Cina dan lebar Sungai Yalu di daerah itu bisa sangat pendek.
Selain itu, keakraban para penjaga dengan sistem pengawasan sepertinya memudahkan mereka untuk menyeberangi sungai tanpa terdeteksi.
"Penduduk setempat yang melihat tentara Korea Utara membawa senjata mereka awalnya mengira bahwa mereka adalah tentara China, tetapi melaporkan orang-orang itu ketika mereka melihat perilaku mencurigakan mereka. Mereka ditangkap dua hari setelah mereka tiba di China," kata sumber tersebut.
Orang-orang itu bersenjata ketika mereka meninggalkan pos mereka tetapi dilaporkan tidak menimbulkan masalah lain selama berada di China.