Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Amerika Serikat telah menghadapi masalah logistik untuk membagikan vaksin ke negara lain.
"Kami memiliki banyak dosis untuk dibagikan kepada dunia, tetapi ini adalah tantangan logistik yang sangat besar," kata Jen Psaki.
Hal penting lainnya yaitu informasi keselamatan dan peraturan penggunaan yang harus dibagikan, suhu penyimpanan yang tepat untuk vaksin harus dipastikan, dan hambatan bahasa yang harus diatasi.
"Kami telah mengumumkan hari ini kemana vaksin-vaksin ini akan didistribusikan. Kami akan terus mengumumkan saat vaksin-vaksin ini mendarat dan saat mereka dikapalkan, dan kami berharap dapat melakukannya secepat mungkin," sambung Jen Psaki.
Dosis berjumlah 55 juta ini akan diambil dari pasokan AS dari vaksin Pfizer Inc (PFE.N), Moderna Inc (MRNA.O), dan Johnson & Johnson (JNJ.N). Jika vaksin AstraZeneca (AZN.L) mendapat lampu hijau dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan, kemungkinan akan ditambahkan ke dalam campuran vaksin ini juga.
Gedung Putih mengatakan pihaknya ingin vaksini ini diprioritaskan untuk petugas kesehatan dan mereka yang paling berisiko terpapar virus.
Mitra internasional sangat ingin mendapatkan bantuan AS. Biden telah mengumumkan Amerika Serikat akan membeli 500 juta dosis vaksin Pfizer dan menyumbangkannya ke negara-negara termiskin di dunia.
Baca Juga: Hakikat dan Hikmah Wudhu yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
Berikut rincian Gedung Putih tentang alokasi 55 juta dosis vaksin.