Luncurkan Pembangunan Kanal Istanbul, Presiden Turki Erdogan Diserang Berbagai Kritik

- 28 Juni 2021, 08:30 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Instagram.com/@rterdogan

Erdogan menerangkan proyek ini membutuhkan biaya mencapai 15 miliar dolar. Biaya pembangunan meningkat secara signifikan dari perkiraan sebelumnya sebesar 9,2 miliar dolar.

Sementara para ahli independen telah memproyeksikan biaya sebenarnya menjadi beberapa kali lebih tinggi, mencapai 65 miliar dolar.

Proyek kontroversial yang pertama kali dilontarkan pada awal 2010 silam itu berulang kali dikritik oleh berbagai pihak di Turki, maupun dari luar negeri.

Terlepas dari biaya yang besar, para kritikus telah menyuarakan keprihatinan atas potensi dampak lingkungan, memperingatkan bahwa jalur air buatan dapat merusak ekosistem lokal, mencemari Laut Marmara dan mencemari air tanah.

Baca Juga: Puluhan Tenaga Kesehatan RSUD Wonosari Gunung Kidul Terpapar COVID-19

Namun, pihak berwenang negara itu menepis kekhawatiran tersebut, dengan Erdogan menggambarkannya sebagai “proyek yang paling ramah lingkungan di dunia”.

Erdogan bersikeras bahwa kanal itu sebenarnya akan 'menyelamatkan' kota Istanbul dari dampak lalu lintas maritim yang terus meningkat, serta kecelakaan yang terkait dengannya.

“Kami menganggap Kanal Istanbul sebagai proyek untuk menyelamatkan masa depan Istanbul,” kata Erdogan selama upacara peletakan batu pertama.

Erdogan juga menambahkan bahwa sekitar 45.000 kapal melewati Bosporus setiap tahun.

Baca Juga: ‘Jenderal Buah Lengkeng’ itu Bernama Serda Mugiyanto, Keberhasilan Demi Keberhasilan Terus Diraih

Halaman:

Editor: ElRia Shd

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah