Ahilan Kadirgamar, seorang dosen senior di Universitas Jaffna, mencatat bahwa pengunjuk rasa didukung oleh orang-orang di seluruh negeri, yang telah diguncang oleh kondisi ekonomi yang keras dari utara ke selatan.
“Petani tidak bisa bercocok tanam, nelayan tidak bisa melaut… jadi dukungan untuk perubahan rezim sangat luas,” kata Kadirgamar.
“Presiden dan perdana menteri telah di delegitimasi di seluruh negeri,” ujarnya.
Partai-partai oposisi bertemu di ibu kota pada hari Minggu untuk menyepakati pemerintahan baru.
Baca Juga: Boris Johnson Mengundurkan Diri Sebagai PM Inggris Setelah Kehilangan Dukungan Partai Konservatif
Pada hari yang sama, sebuah pernyataan dari kantor presiden mengatakan bahwa Rajapaksa telah memerintahkan para pejabat untuk segera mulai mendistribusikan kiriman gas memasak.
Tekanan pada presiden dan perdana menteri telah meningkat karena krisis ekonomi negara itu telah menyebabkan kekurangan akut barang-barang penting.
Kondisi tersebut membuat orang berjuang untuk mendapatkan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya.
Rajapaksa menunjuk Wickremesinghe sebagai perdana menteri pada Mei dalam upaya untuk mengatasi kekurangan dan memulai pemulihan ekonomi.
Wickremesinghe telah menjadi bagian dari pembicaraan penting dengan IMF untuk program bailout dan dengan Program Pangan Dunia untuk mempersiapkan krisis pangan yang diprediksi.