Sri Lanka Mencekam! Presiden dan Perdana Menteri Dipaksa Mundur Akibat Krisis Ekonomi Kian Parah

- 11 Juli 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi/Sri Lanka semakin mencekam setelah ribuan pengunjuk rasa memaksa presiden dan perdana menteri untuk mundur.
Ilustrasi/Sri Lanka semakin mencekam setelah ribuan pengunjuk rasa memaksa presiden dan perdana menteri untuk mundur. /PIXABAY/David Peterson

WARTA LOMBOK - Ribuan orang di Sri Lanka menduduki istana kepresidenan, mereka  bertekad untuk tinggal sampai presiden dan PM mundur secara resmi.

Para pengunjuk rasa di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, terus menduduki kantor presiden dan perdana menteri untuk hari kedua berturut-turut.

Mereka bersumpah akan tetap tinggal sampai keduanya secara resmi mengundurkan diri.

Baca Juga: Swiss Bekukan $6,5 Miliar Aset Rusia Untuk Bangun Kembali Ukraina

Pengunjuk rasa ingin melihat para pemimpin tinggi negara itu mundur di tengah krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ribuan orang menyerbu kediaman presiden pada hari Sabtu dan kemudian membakar rumah perdana menteri, memaksa kedua pemimpin itu bersembunyi.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan dia akan meninggalkan kantor begitu pemerintahan baru terbentuk.

Sementara Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan Presiden Gotabaya Rajapaksa, akan mengundurkan diri sebagai presiden pada hari Rabu.

Tetapi para pengunjuk rasa menolak untuk mengalah sampai kedua pemimpin itu secara resmi meninggalkan jabatan mereka.

“Perjuangan kami belum berakhir,” kata pemimpin mahasiswa Lahiru Weerasekara kepada wartawan pada hari Minggu, dikutip wartalombok.com dari laman Aljazeera pada Senin, 11 Juli 2022.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x