Sri Lanka Mencekam! Presiden dan Perdana Menteri Dipaksa Mundur Akibat Krisis Ekonomi Kian Parah

- 11 Juli 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi/Sri Lanka semakin mencekam setelah ribuan pengunjuk rasa memaksa presiden dan perdana menteri untuk mundur.
Ilustrasi/Sri Lanka semakin mencekam setelah ribuan pengunjuk rasa memaksa presiden dan perdana menteri untuk mundur. /PIXABAY/David Peterson

Analis politik Aruna Kulatunga mengatakan siapa pun yang mengambil tugas menstabilkan Sri Lanka, itu tidak hanya akan menjadi pekerjaan yang sulit tetapi juga "berbahaya".

Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Saat Berkampanye di Kota Nara

“Banyak jebakan di depan dapat mencakup keputusan yang harus dibuat tentang apakah kita akan melakukan penjadwalan ulang utang yang didukung IMF atau akankah kita memutuskan untuk menjadi negara paria dan berhenti mengakui hutang kita ke seluruh dunia,” katanya.

Atau, pemimpin masa depan Sri Lanka mungkin mencari perlindungan dalam permainan geopolitik dengan meminta bantuan dari negara lain yang tidak menjadi andalan ekonomi global,” kata Kulatung lanjut.

Krisis ekonomi di Sri Lanka dimulai awal tahun ini setelah pemerintah menangguhkan pembayaran pinjaman luar negeri karena kekurangan mata uang asing.

Negara ini mengadakan pembicaraan bailout dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan mengandalkan bantuan dari India dan negara-negara lain.

Banyak yang percaya bailout IMF yang sangat dinanti bisa tertunda karena krisis politik.

Pejabat IMF mengatakan kepada wartawan bahwa mereka berharap situasi di Sri Lanka membaik.

“Kami memantau dengan cermat perkembangan yang sedang berlangsung di Sri Lanka. Kami berharap resolusi situasi saat ini yang akan memungkinkan dimulainya kembali dialog kami,” kata IMF.***

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x