Militer Israel juga mengatakan telah menangkap 19 lagi anggota Jihad Islam di Tepi Barat pada hari Sabtu.
Sebagaaimana diketahui, Jihad Islam selaras dengan Hamas yang memerintah, tetapi sering bertindak secara independen.
Eskalasi lebih lanjut dari kekerasan dapat bergantung pada apakah Hamas akan memilih untuk bergabung dalam pertempuran bersama Jihad Islam atau tidak.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan "musuh Israel, yang memulai eskalasi terhadap Gaza dan melakukan kejahatan baru, harus membayar harga dan memikul tanggung jawab penuh untuk itu".
Otoritas Palestina yang didukung Barat juga mengutuk serangan Israel.
Kekerasan tersebut merupakan ujian awal bagi Perdana Menteri Israel Yair Lapid, yang mengambil peran sebagai pemimpin sementara menjelang pemilihan pada November, ketika ia berharap untuk mempertahankan jabatan puncak.
Baca Juga: Sinopsis Gangga: Sagar Syok Bertemu Krishna yang Sangat Mirip Seperti Gangga
Lapid, mantan pembawa acara dan penulis TV berhaluan tengah, memiliki pengalaman dalam diplomasi setelah menjabat sebagai menteri luar negeri di pemerintahan yang akan datang, tetapi memiliki kredensial keamanan yang tipis.
Konflik dengan Gaza dapat meningkatkan posisinya dan memberinya dorongan saat ia menghadapi mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seorang elang keamanan yang memimpin negara itu selama tiga dari empat perangnya dengan Hamas.
Amerika Serikat mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sepenuhnya mendukung hak Israel untuk membela diri dan mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, sementara Iran, yang mendukung Jihad Islam, mengatakan Israel akan “membayar harga yang mahal” untuk serangan terbaru.