Kronologi Matinya Seorang Nenek di Gaza, Heba: Sambil Membawa Roti dan Minyak Zaitun

- 12 Januari 2024, 21:55 WIB
Ilustrasi orang mati yang ada di Palestina
Ilustrasi orang mati yang ada di Palestina /REUTERS/Mohammed Fayq Abu Mostafa

“Saudara laki-laki saya Mohammed, yang berusia 22 tahun, mempertaruhkan nyawanya untuk pergi dan mengambil tubuh ibu saya dari jalan dan membawanya pulang,” ujarnya menambahkan.

Heba mengatakan, ketika ibunya terbunuh, terlihat ibunya tengah membawa kantong roti dan minyak zaitun karena tidak yakin berapa lama mereka akan jauh dari rumah, dan apakah mereka akan menerima makanan serta persediaan dasar lainnya.

Baca Juga: Terinfeksi Jenis Jamur Berbahaya, Salah Seorang Tentara Israel Tewas Saat Berperang di Jalur Gaza

Pembunuhan itu, kata Heba, telah memisahkan ia dan suaminya Yousef dari putra mereka yang bernama Taim. Hal ini tentu menambah rasa sakit dan penderitaan mereka yang tak terukur.

“Saya sedang mengumpulkan barang-barang di rumah kami dan bersiap-siap untuk pergi ketika saya mendengar jeritan di luar,” ujar Yousef.

“Saya tidak berpikir itu adalah keluarga kami. Saya keluar untuk mencari Taim dan melihat sebuah tank sangat dekat dengan kami. Ketika saya kembali ke rumah, ibu mertua saya sudah meninggal di dalam dan Taim hilang,” terangnya menambahkan.

Baca Juga: Terparah Sepanjang Sejarah! Efek Genosida Israel, Jutaan Jiwa Penduduk Gaza Krisis Kelaparan

Pasca tragedi pembunuhan tersebut, Taim dibawa ke Nuseirat oleh seorang tetangga dan kemudian ke Rafah yang ada di Gaza selatan, tempat dia bersama bibinya. Tidak jelas apakah dan kapan orang tuanya akan melihatnya kembali.

Adapun sepupu Heba dan Sarah, yakni Malak Anwar al-Khatib juga memberikan keterangan tentang kematian Hala Rashid Abd al-Ati.

“Setelah dia terbunuh, bibi saya dibawa ke dalam rumahnya dan kami mencoba merawatnya tetapi dia sudah mati,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah