5 Hal Baik yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Anda Berhenti Makan Daging Merah

29 Juni 2021, 17:27 WIB
Berhenti mengonsumsi daging merah memiliki manfaat bagi kesehatan. /PIXABAY/tomwieden

WARTA LOMBOK - Daging merah adalah sumber protein hewani yang diperlukan tubuh. Tetapi mengonsumsi daging merah terlalu berlebihan ternyata tidak baik bagi kesehatan.

Sebuah studi tahun 2019 di International Journal of Epidemiology menemukan bahwa makan rata-rata 76 gram (sekitar 2,6 ons) daging merah atau olahan sehari dikaitkan dengan kemungkinan 20% lebih tinggi terkena kanker kolorektal dibandingkan hanya mengonsumsi sekitar 21 gram per hari.

Memasak daging merah pada suhu tinggi memicu produksi beberapa senyawa yang dapat menyebabkan kanker usus pada orang dengan kecenderungan genetik.

Baca Juga: Bila Berhasrat Membuat Wajah Lebih Putih dan Kinclong, Berikut 5 Tanda Skincare yang Tidak Cocok Untuk Kulit

Daging merah olahan, seperti hot dog dan sosis, juga mengandung nitrit, baik secara alami maupun sebagai pengawet tambahan. Nitrat dianggap berkontribusi terhadap tumbuhnya kanker. 

Menghilangkan daging merah dari menu dapat mengurangi risiko berbagai penyakit.

Sally Warren, seorang naturopath tradisional di Metro Integrative Pharmacy mengatakan daging merah bisa meningkatkan berbagai penyakit. 

“Daging merah mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, dan diabetes,” kata Warren.

Baca Juga: Jokowi Ajak Masyarakat Sama-sama Divaksin, Wapres: Vaksinasi Anak 12-17 Tahun Tepat karena Mortalitas Tinggi

Dikutip wartalombok.com dari The Healthy, berikut 5 manfaat berhenti konsumsi daging merah:

1. Dapat menurunkan berat badan

Warren menjelaskan, sebagian besar porsi daging lebih dari kebutuhan protein yang sebenarnya. Satu porsi tiga ons daging sapi bisa mengandung sekitar 170 kalori. Tapi satu porsi kacang bisa sekitar 100 kalori dan tahu sekitar 70 kalori.

Daging merah memiliki kandungan kalori yang cukup padat. Jika Anda konsisten tidak mengonsumsi daging merah dalam jumlah banyak, berat badan Anda akan mengalami penurunan.

Awalnya mungkin tidak tampak perbedaan yang besar, tetapi Anda akan merasakannya seiring waktu.

2. Mencegah perut kembung

Baca Juga: Kereta Api Indonesia Meluncurkan Kereta Api Nusa Tembini Relasi Cilacap-Yogyakarta Mulai 2 Juli 2021

Tubuh mencerna daging merah lebih lambat daripada makanan lain, itulah sebabnya Anda mungkin merasakan sembelit, sakit perut, dan peningkatan gas setelah makan malam menu daging porsi ekstra.

Jika Anda tidak ingin menderita perut kembung, sebaiknya jangan mengonsumsi daging merah di malam hari.

3. Kulit terlihat lebih segar

Kulit bersih dimulai dari dalam. Perbanyak buah dan sayuran, yang juga mengandung vitamin seperti A, C, dan E yang dikenal dapat melawan radikal bebas penyebab noda. 

4. Kadar kolesterol akan turun

Potong daging merah dan Anda akan mengurangi jumlah lemak jenuh, yang telah dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

Baca Juga: Siap Vaksinasi 10.000 Warga Per Hari di JIEXpo Kemayoran, Panglima TNI: Kami Siap Berlangsung Setiap Hari

American Heart Association merekomendasikan untuk mendapatkan tidak lebih dari 5 hingga 6 persen kalori harian Anda dari lemak jenuh. 

Warren mengatakan, keseimbangan ini mengurangi risiko memiliki kolesterol tinggi, yang dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri.

Lebih jauh Warren menjelaskan bahwa penumpukan ini disebut aterosklerosis, yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner (CAD), serangan jantung, stroke, atau serangan iskemik transien (TIA) dan penyakit arteri perifer.

5. Menurunkan risiko kanker tertentu

Mengurangi konsumsi daging merah dapat menghindari kanker usus besar.

Baca Juga: Kementerian Perdagangan Lakukan Berbagai Program dan Kegiatan Pendukung 3 Prioritas Nasional Pemulihan Ekonomi

Warren menjelaskan bahwa diet tinggi lemak jenuh telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan di dalam tubuh, dan peradangan kronis telah dikaitkan dengan perkembangan kanker.

 “Para peneliti percaya bahwa itu mempengaruhi metabolisme kolesterol tubuh, yang mengarah pada peningkatan perkembangan plak di dinding pembuluh darah, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Warren.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler