Penuh Perjuangan, Inilah Titik Tolak Dakwah Rasullullah, yang Perlu Ketahui

31 Juli 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi, titik tolak dakwah Rasulullah /The Sun/Jesse Walker

WARTA LOMBOK - Berbicara tentang dakwah, tentu akan membahas tentang perjuangan di dalamnya.

Meskipun Rasullullah, adalah manusia terbaik sejagat raya, namun tidak selamanya jalan dakwahnya dimudahkan.

Selama dunia ini berputar, selama itu pula, kebaikan akan memiliki pasangan yakni keburukan.

Bagaimanakah titik tolak dakwah Rasullullah, saat mendakwahkan Islam di tengah-tengah masyarakat Mekkah?.

Baca Juga: Keutamaan Sa'ad bin Abi Waqqas, Disabdakan Masuk Surga karena Tidak Pernah Iri

Dikutip wartalombok.com dalam kitab Terjemahan Daulah Islam Edisi Mu'tamadah, pada 19 Juli 2022, inilah titik tolak dakwah Rasullullah SAW, yang perlu kita ketahui.

Dakwah Islam tampak jelas sejak hari pertama Rasul SAW
diutus. Ketika itu, masyarakat Makkah mengetahui bahwa
Muhammad mengajak manusia kepada agama baru.

Mereka mengetahui, banyak orang yang telah masuk Islam bersama beliau dan bahwa Muhammad membentuk para sahabatnya dalam sebuah
kutlah (kelompok), serta menjaga kelangsungan perjalanannya.

Mereka juga mengetahui bahwa kaum Muslim menyembunyikan
kutlahnya dan keyakinannya terhadap agama baru.

Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat telah menyadari adanya dakwah baru dan telah terwujudnya sekelompok orang yang mengimaninya.
Meskipun, mereka tidak mengetahui di mana tempat orang-orang tersebut berkumpul dan siapa saja mereka yang beriman itu.

Baca Juga: Gangaa ANTV: Praba Terkejut, Acara Lamaran Sagar Kacau Balau, Gangaa Pingsan, Jhanvi Pucat Pasi

Karena itu, pendeklarasian Rasul SAW, tentang Islam bukan
hal baru bagi kaum kafir Makkah. Yang mereka anggap baru adalah
munculnya kutlah kaum Mukmin secara terang-terangan di tengah-
tengah masyarakat.

Hamzah bin ‘Abd al-Muththallib telah masuk Islam, kemudian disusul ‘Umar bin al-Khaththab. Setelah tiga hari keislaman Hamzah.

Sehingga dukungan terhadap kaum Muslim
semakin kuat dan turun kepada Rasul SAW firman Allah:

"Maka sampaikanlah olehmu apa yang telah diperintahkan (kepadamu)
dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami telah membalaskan bagimu kepada orang-orang yang suka memperolok-olok.
Yaitu orang-orang yang menjadikan tuhan lain menyertai Allah. Maka nanti mereka akan mengetahuinya.“ (TQS. Al-Hijr [15]:94-96).

Baca Juga: Sinopsis Gangga: Penghancur Keluarga Niranjan! Gangga Dibela Pulkit, Sagar Gagal Move On

Setelah turun ayat tersebut, Rasul segera menyampaikan
perintah Allah dan menampakkan keberadaan kutlah ini kepada seluruh masyarakat, secara terang-terangan.

Meskipun, sebagian kaum Muslim masih menyembunyikannya dan sebagian lagi masih
menyembunyikannya, hingga penaklukan kota Makkah.

Uslub (cara) yang digunakan Rasul untuk menampakkan keberadaan kutlah (kelompok), adalah dengan keluar bersama-sama para sahabat dalam
dua kelompok.

Pemimpin kelompok pertama adalah Hamzah bin ‘Abd al-Muththallib dan untuk kelompok kedua adalah ‘Umar bin Khathab.

Rasul pergi bersama mereka ke Ka’bah dengan (barisan yang) rapi, yang sebelumnya tidak diketahui oleh bangsa Arab.

Baca Juga: Luar Biasa, Inilah Sejarah Titik Awal Dakwah Rasullullah

Beliau melakukan tawaf di sekitar Ka’bah bersama-sama mereka. Ini berarti Rasul SAW bersama para sahabatnya telah berpindah dari tahap dakwah secara sembunyi-sembunyi (daur al-istikhfa’), kepada tahap dakwah secara terang-terangan (daur al- i’lan).

Dari tahap kontak dengan orang-orang yang simpati dan siap menerima dakwah, menuju tahap menyeru seluruh masyarakat. Sejak saat itu mulai terjadi benturan antara keimanan dengan kekufuran di tengah-tengah masyarakat, dan terjadi gesekan antara pemikiran-pemikiran yang benar dengan yang rusak.

Ini berarti dakwah mulai memasuki tahapan dakwah yang kedua, yaitu tahap interaksi dan perjuangan (marhalah al-tafa’ul wa al-kifah).

Baca Juga: Fakta Mencengangkan Sushmita Mukherjee Pemeran Nenek Kanta Serial Gangga Sedih dan Muak Peran Lakoni Penjahat

Kaum kafir mulai memerangi dakwah dan menganiaya Rasul SAW serta para sahabatnya dengan segala cara.

Perioda ini, yaitu disebut tafa’ul dan kifah
adalah perioda yang dikenal paling menakutkan di antara seluruh tahapan dakwah.

Pada tahapan ini, tempat-tempat yang biasa disinggahi
Rasul, sering dilempari orang-orang kafir. Ummu Jamil, istri Abu
Lahab, melemparkan najis ke depan rumah beliau dan Rasul cukup
meladeninya dengan membersihkan kotoran-kotoran itu.

Baca Juga: Menu Hidangan Keluarga, Berikut Resep, Bahan dan Cara Mengolah Sup Merah Khas Surabaya, Wajib Dicoba di Rumah

Abu Jahal, melempari beliau dengan kotoran kambing yang telah disembelih untuk sesembahan berhala.

Beliau hadapi tindak keji tersebut dan pergi ke rumah putrinya, Fatimah, agar dia dapat membersihkan dan
menyucikannya.

Semua itu tidak berpengaruh apapun pada Rasul,
selain bertambah kesabarannya dan lebih berkonsentrasi pada
dakwah.

Kaum Muslim juga diteror dan dianiaya. Setiap kabilah
melakukan teror dan penyiksaan atas orang yang memeluk Islam.

Bahkan orang tersebut dipaksa untuk keluar dari Islam. Sampai-sampai salah seorang dari mereka menyiksa budaknya yang berasal
dari Habsyi, yaitu Bilal.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Ronaldo Pulang Kampung ke Sporting Lisbon? Klopp Sayang Firmino

Bilal disiksa di atas pasir, di bawah terik matahari yang panas. Dadanya ditindih dengan batu, lalu ditinggalkan begitu saja agar dia mati.

Tindakan itu dilakukan bukan karena hal lain, selain karena dia tetap bertahan dalam Islam. Dalam kondisi seperti ini, Bilal tidak melakukan apa pun selain mengulang-ulang kata “ahad ... ahad”, sambil menahan siksaan di jalan Allah.

Seorang wanita, juga
telah disiksa hingga mati, karena dia tidak rela keluar dari Islam dan kembali ke agama nenek moyangnya. Kaum Muslim seluruhnya
didera dengan berbagai macam siksaan.

Mereka dihadapkan dengan berbagai bentuk penghinaan yang sangat menyakitkan. Mereka
tetap sabar menghadapi semua itu, semata-mata karena mencari keridhaan Allah.

Baca Juga: Ramalan Tarot Zodiak Sagitarius 30 Juli 2022: Inilah Saatnya untuk Meninjau Kembali Tindakan Anda

Inilah titik tolak dakwah, yang benar-benar menguji iman Rasullullah dan para sahabatnya.

Masya Allah, luar biasa sekali keteguhan iman para pejuang kebenaran. Mereka tidak gentar, hanya karena penyiksaan di dunia yang sementara, meskipun menyakitkan, mereka tetap teguh kepada Islam.

Mereka lebih merindukan surga Allah yang kekal. Semoga kita bisa mengikuti langkah para pengemban dakwah terdahulu. Tidak gentar, sekalipun dihadapkan dengan orang-orang zolim.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Kitab Terjemahan Daulah Islam Edisi Mu'tamadah

Tags

Terkini

Terpopuler