Bolehkah Niat Puasa Ramadhan untuk Satu Bulan Penuh? Ini Penjelasan Ulama

12 Maret 2024, 06:46 WIB
Ilustrasi seseorang yang sedang membaca niat puasa Ramadhan /Pexels.com/Thirdman

WARTA LOMBOK - Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H yang jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Penetapan ini telah disampaikan dalam Sidang Isbat Kemenag RI, yang diselenggarakan pada Minggu, 10 Maret 2024.

Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, salah satu hal yang sangat perlu untuk diperhatikan ialah niat puasa. Sebab, niat menjadi syarat utama diterimanya amal ibadah puasa yang dijalani oleh umat muslim.

Baca Juga: Inilah Lima Hikmah Puasa Ramadhan Menurut Ustad Abdul Somad

Persoalan niat puasa Ramadhan, kerap kali dibahas terkait dengan boleh atau tidaknya meniatkan puasa Ramadhan langsung untuk satu bulan penuh.

Sebelumnya, para Ulama bersepakat jika niat adalah bagian dari rukun puasa Ramadhan. Sebuah ibadah tidak akan dianggap sah dan berpahala apabila tidak disertai dengan niat.

Oleh karenanya, para Ulama memberikan perhatian yang sangat besar pada perkara ini (niat puasa Ramadhan langsung untuk satu bulan penuh). Bahkan Ulama-Ulama besar seperti Imam Syafi’I, Ahmad Ibnu Mahdi, Ibnu al-Madini, Abu Dawud, dan juga ad-Daru Quthni mengatakan bahwa niat merupakan sepertiga dari ilmu.

Baca Juga: Sambut Hangat Malam Pertama Ramadhan 2024 di Masjid As-Syuhada' Gebang, Ini Pesan Danrem 162 Wira Bhakti

Untuk lebih jelasnya, dilansir Warta Lombok dari laman resmi NU Online pada Selasa, 12 Maret 2024, berikut akan dijelaskan perihal boleh atau tidaknya niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh. 

Hukum Membaca Niat Puasa Ramadhan untuk Satu Bulan Penuh

Di dalam situs resmi NU Online, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para Ulama mengenai niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh.

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, yakni KH. A. Idris Marzuqi, melalui karyanya bertajuk "Sabil al-Huda" yang berisikan tentang himpunan wadhifah dan amaliyah, menegaskan bahwa:

Baca Juga: Tata Cara dan Pelafalan Niat yang Sah Puasa di Bulan Suci Ramadhan

"Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya; tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa," (KH. A. Idris Marzuqi, Sabil al-Huda, hlm. 51).

Dalil tentang Niat Puasa Ramadhan

Terkait niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh, waktu yang tepat untuk meniatkan puasa yakni dilakukan di malam hari, tepatnya setelah maghrib hingga terbit fajar.

Jika niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh dilakukan di luar waktu itu, maka niatnya menjadi tidak sah dan secara otomatis puasanya juga tidak akan sah.

Baca Juga: Jangan Dibeli! Inilah Ciri-Ciri dan Merk Kurma Israel yang Dilarang MUI untuk Dikonsumsi Selama Ramadhan

Hal tersebut sejalan dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam ad-Daru Quthni, yakni:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {الدار قطني وصحيحه عن عائشة}

"Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya," (H.R. Imam ad-Daru Quthni (21/400)).

Baca Juga: Tradisi Sambut Bulan Ramadhan di Berbagai Negara, Yuk Kita Simak !

Juga dijelaskan dalam Hadits Daru Qathni yang lain: (2/172):

لا صيام لمن لم يفرضه من اليل

"Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa semenjak malam," (H.R. Imam ad-Daru Quthni (2/172)).

Baca Juga: Melalui Sidang Isbat, Pemerintah Resmi Tetapkan Tanggal Awal Puasa Ramadhan 2024

Perlu untuk diketahui dan diingat, bahwa ketetapan tentang niat puasa di malam hari hingga sebelum terbit fajar ini hanya berlaku bagi puasa wajib Ramadhan saja, tidak berlaku untuk puasa-puasa sunnah.

Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Niat puasa bisa dilakukan secara mandiri di dalam hati. Tetapi, bisa juga jika ingin diucapkan maupun dilisankan. 

Untuk niat puasa yang biasa dibaca, yakni niat puasa untuk setiap harinya. Adapun lafal niat puasa Ramadhan untuk yang setiap hari ialah sebagai berikut:

Baca Juga: Bapanas Berlakukan Relaksasi HET Beras Premium Selama Ramadhan, Harga di NTB 10.900

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.

Baca Juga: Sambut Ramadhan dengan Tiga Hal Pokok, Mulailah dari Shalat

Dan untuk niat puasa satu bulan penuh, bunyinya ialah:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala.

Baca Juga: Tanggapi Ancaman Faksi Perlawanan Palestina, Menteri Ekstremis Israel Serukan tuk Hapus Bulan Ramadhan

Itulah penjelasan tentang niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh. Semoga bermanfaat.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler