Kisah Teladan di Balik Kesederhanaan Umar bin Khattab

- 24 Juli 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi/Khalifah Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang sederhana, membuatnya sangat disegani lawan maupun kawan.
Ilustrasi/Khalifah Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang sederhana, membuatnya sangat disegani lawan maupun kawan. /PEXELS/Ruslan Alexso

Baca Juga: Hukum Menikahi Wanita yang Ditinggal Pergi Suaminya

“Beritahu aku lebih jauh lagi perihal orang mulia itu,” kata sang utusan Romawi.

Bersihkanlah dahulu hatimu dari kotoran-kotoran duniawi, terangi ia dengan cahaya lentera ketaatan, barulah kau bisa mengenalnya dengan baik, dan akan melihat kemegahan istana sang khalifah kami yang berupa ketakwaan, dan kau pun bisa memasuki istana itu bersamanya.”

Utusan itu kemudian mendekati Khalifah Umar, dan bertanya mengapa ia melakukan pekerjaan kotor ini, memandikan unta dan memberinya makan. Tidakkah hal tersebut bisa dilakukan oleh bawahannya? Lalu Khalifah Umar berkata:

“Ini adalah tanggung jawabku, tuan. Unta ini adalah milik anak-anak yatim dan para janda, milik rakyatku yang sepenuhnya menjadi tanggungan dan tanggung jawabku. Aku takut jika kelak Allah akan menanyakan kepadaku sejauh mana aku memimpin rakyat-rakyatku, apakah mereka menderita dan merasa diterlantarkan dan tak diurus olehku.”

Sang utusan pun kian terguncang. Ia melihat sosok negarawan ideal yang selama ini digambarkan dalam kitab Republik Plato itu benar-benar ada di hadapannya.

Tak lama kemudian, sang utusan Byzantium itu pun bersyahadat dan mengikrarkan keislamannya di hadapan Khalifah Umar bin Khattab.***

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah