WAJIB DIPELAJARI! Berikut Hal-hal yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan Beserta Dalilnya

- 26 Maret 2022, 14:24 WIB
Ilustrasi hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan
Ilustrasi hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan /PIXABAY/EmAji

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu I Drink Wine, Adele Berusaha Mengenal Diri Sendiri Tanpa Pengaruh Alkohol

“Barangsiapa meninggal dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka hendaklah walinya mengqadha‟nya.” (HR. Bukhari: 1952, Muslim: 1147).

Ketujuh Jima’, jika seorang suami sengaja jima’ dengan isterinya bukan karena keterpaksaan, maka batallah puasa kedua orang terebut, dan keduanya wajib mengqadha’nya, akan tetapi kafarah hanya diwajibkan kepada suami saja.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata;

“Pada saat kami sedang duduk bersama Nabi, tiba-tiba ada seorang yang datang lalu berkata, „Wahai Rasulullah, binasalah aku.‟ Beliau bertanya, “Apa yang telah membinasakanmu?‟ Ia berkata, “Aku menggauli isteriku sementara aku sedang berpuasa, “kemudian Rasulullah bertanya, “Apakah engkau mampu memerdekakan seorang budak?‟  Tidak‟ Jawabnya. “Apakah engkau sanggup berpuasa selama dua bulan berturut-turut?‟ Tanya Rasulullah. Ia menjawab, ‟Tidak‟ Rasulullah bertanya kembali, “Sanggupkah engkau memberi makanan kepada 60 orang miskin?‟ Ia menjawab, “Tidak‟ (Abu Hurairah) berkata, “Kemudian Nabi diam, dan disaat kami sedang dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba saja Nabi diberi satu “araq (15 sha' = 60 mudd) kurma, Rasulullah bertanya, “Manakah orang yang bertanya tadi?‟ Ia menjawab “Aku.‟ Beliau bersabda, “Ambillah ini dan bersedekahlah dengannya‟  lalu orang itu bertanya, “Apakah (kurma) ini diberikan kepada orang yang lebih fakir daripada aku wahai Rasulullah? Demi Allah tidak ada satu keluarga diantara dua tempat yang banyak batu hitamnya di Madinah lebih fakir daripada keluarga kami, lalu Nabi tertawa hingga terlihat dua gigi taringnya, kemudian beliau berkata, “Berilah makan keluargamu dari sedekah itu.‟ (HR. Bukhari: 1936, Muslim: 1111).

Baca Juga: Aurat Wanita Muslimah di Depan Mahram Menurut 4 Madzhab, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Jika seorang suami jima’ dengan isterinya pada siang hari Ramadhan, maka suami wajib membayar kaffarat, walaupun tidak keluar mani.

Jika seorang suami jima’ beberapa kali pada satu hari bulan Ramadhan, maka ia hanya diwajibkan untuk membayar kaffarat satu kali.

Jika seorang suami jima’ beberapa hari pada bulan Ramadhan, maka ia harus membayar kaffarat setiap satu hari satu kaffarat. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam Asy-Syaf’i dan sekelompok ulama.

Untuk seorang yang menunda qadha’ puasa tanpa alasaan yang syar’i, hingga datang Ramadhan berikutnya, maka hendaklah ia mengqadha’, bertubat, serta memberi makan seorang miskin setiap hari yang ia berbuka didalamnya. Wallahualam.***

Halaman:

Editor: Muhamad Ilham

Sumber: Al-Bayyinatul Ilmiyyah Fil Mas’alatil Fiqhiyyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah