Bercanda Berlebihan Mematikan Hati! Ini Hukumnya dalam Islam

- 22 April 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi/Islam melarang seorang muslim yang bercanda secara berlebihan dan terus menerus.
Ilustrasi/Islam melarang seorang muslim yang bercanda secara berlebihan dan terus menerus. /PIXABAY/ebrahim

WARTA LOMBOK - Beberapa orang terlalu banyak bercanda dan itu menjadi kebiasaan bagi mereka. Ini adalah kebalikan dari sifat serius yang menjadi ciri orang beriman.

Bercanda adalah istirahat dari keseriusan dan perjuangan yang berkelanjutan, itu adalah sedikit relaksasi bagi jiwa.

Umar bin Abd al-Aziz r.a. mengingatkan tentang bahaya bercanda berlebihan.

Baca Juga: Berapa Hutang Puasa Anda Tahun Ini? Berikut Cara dan Waktu Mengqadha’nya Serta Dalil-dalinya

"Takutlah bercanda, karena itu adalah kebodohan dan menimbulkan dendam."

Imam Nawawi r.a. mengatakan bercanda secara berlebihan hukumnya haram dalam Islam.

“Lelucon yang diharamkan adalah yang berlebihan dan terus-menerus, karena terlalu banyak tertawa dan mengeraskan hati, mengalihkan dari mengingat Allah, dan sering menimbulkan perasaan terluka, menimbulkan kebencian dan menyebabkan orang kehilangan rasa hormat dan martabat. Tetapi barang siapa selamat dari bahaya seperti itu, maka apa yang dilakukan Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) diperbolehkan baginya.”

Sa'd bin Abi Waqqaas berkata: "Batasi leluconmu, karena berlebihan membuatmu kehilangan rasa hormat dan menghasut orang bodoh untuk menyerangmu."

Jumlah candaan harus seperti jumlah garam dalam makanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda:

"Jangan tertawa terlalu banyak, karena terlalu banyak tertawa mematikan hati." (Shahih al-Jami', 7312)

Baca Juga: Lafal Niat Sholat Idul Fitri 1443 H, Iman dan Makmum, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Barang siapa yang banyak tertawa atau bercanda, maka ia kehilangan kehormatan, dan barang siapa yang tetap mengerjakan sesuatu maka ia akan dikenal”.

Jadi berhati-hatilah dari bercanda, karena itu “menyebabkan seseorang kehilangan muka setelah dia dianggap terhormat, dan itu membuatnya terhina demi kehormatan.”

Seorang laki-laki berkata kepada Sufyan ibn 'Uyaynah ra "Bercanda itu tidak benar, itu harus dicela." Dia menjawab, “Sebaliknya itu sunnah, tetapi hanya bagi mereka yang tahu bagaimana melakukannya dan melakukannya pada waktu yang tepat.”

Saat ini, meskipun ummat perlu meningkatkan rasa cinta di antara anggota individu dan untuk menghilangkan kebosanan, itu sudah terlalu jauh dalam hal relaksasi, tawa dan lelucon.

Ini sudah menjadi kebiasaan yang mengisi kumpul-kumpul mereka dan membuang-buang waktu, sehingga hidup mereka sia-sia dan koran-koran mereka dipenuhi dengan lelucon dan hal-hal sepele. Nabi SAW berkata:

Baca Juga: Ternyata Tidak Bisa Dipisahkan! Ini Keterkaitan Al-Qur’an, Lailatul Qadr dan Nuzulul Qur’an

"Jika Anda tahu apa yang saya tahu, Anda akan sedikit tertawa dan banyak menangis."

Yang dimaksud dengan ilmu di sini berkaitan dengan kekuasaan Allah dan pembalasan-Nya atas orang-orang yang mendurhakai-Nya, dan kengerian yang terjadi saat kematian, di alam kubur dan di hari kiamat.

Laki-laki dan perempuan Muslim harus cenderung memilih teman-teman yang saleh dan serius dalam hidup mereka, yang akan membantu mereka memanfaatkan waktu mereka dengan baik dan berjuang demi Allah dengan kesungguhan dan ketabahan, orang-orang yang baik dan saleh yang dapat mereka teladani. Bilaal ibn Sa'd berkata:

“Aku melihat mereka [para Sahabat] bercanda berpura-pura memperebutkan beberapa barang, dan tertawa satu sama lain, tetapi ketika malam tiba mereka seperti biarawan.”

Ibn 'Umar ra pernah ditanya, "Apakah para sahabat Nabi SAW tertawa?" Dia berkata, "Ya, dan iman di hati mereka seperti gunung."

Jadi setidaknya umat muslim harus mengikuti contoh orang-orang seperti itu. Semoga Allah selalu membimbing umatnya di jalan kebaikan.***

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: IslamCan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah