Network
WARTA LOMBOK - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan dalam Islam yang memiliki begitu banyak keistimewaan. Salah satu keistimewaan yang ada dalam bulan Dzulhijjah yaitu terdapat Hari Raya umat Islam, yakni Hari Raya Idul Adha. Momentum tersebut merupakan Hari Suci umat Islam kedua setelah Hari Raya Idul Fitri.
Selain Hari Raya Idul Adha, terdapat amalan lain yang tidak kalah istimewa serta menuai begitu banyak keutamaan. Ibadah atau amalan tersebut ialah puasa sunah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah. Tiga puasa sunah ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam.
Tata cara pelaksanaan puasa sunah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah tidak jauh beda seperti melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Hanya saja memang terdapat beberapa hal yang membedakan antara keduanya. Selain dari sifat yang membedakannya, yang dimana puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah adalah sunah, dan puasa Ramadhan adalah wajib, niatnya pun juga memiliki sedikit perbedaan.
Baca Juga: Berikut Jumlah Daftar Pemilih Tetap Pemilu Serentak Tahun 2024 di Kabupaten Lombok Tengah
Dikutip Wartalombok.com dari laman ngopibareng.id pada Sabtu, 24 Juni 2023. Berikut ulasan tentang puasa sunah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah serta niat dari masing-masing jenis puasa tersebut yang bisa dibaca dan dihafal untuk diamalkan.
Puasa-Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah
Umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau yang kerap disebut sebagai Lebaran Haji atau Hari Raya Kurban. Sebelum Idul Adha, ada beberapa puasa sunah yang biasa dijalankan oleh umat Islam.
Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa selama 10 hari sebelum Idul Adha. Setidaknya ada tiga puasa yang dianjurkan dilakukan jelang Idul Adha, yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.
Terdapat beberapa dalil atau Hadis yang menjelaskan tentang dianjurkannya melaksanakan ibadah puasa sunah di awal-awal bulan Dzulhijjah.
Salah satu yakni dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW. mengatakan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya".
Baca Juga: Wajib Tahu! Tarwiyah dan Arafah, 2 Puasa Sunah yang Dianjurkan pada Bulan Dzulhijjah
Umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah jelang Idul Adha 2023. Bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa Dzulhijjah, dianjurkan untuk melaksanakannya mulai tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.
Adapun untuk puasa Tarwiyah, dilaksanakan pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah, satu hari sebelum puasa Arafah.
Sementara puasa Arafah sendiri dilaksanakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijah atau satu hari sebelum dilaksanakannya ibadah salat Idul Adha.
Dijelaskan Rasulullah SAW. saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". (H.R. Muslim).
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jemaah ahli Hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).
Pada 10 Dzulhijjah merupakan Hari Raya Idul Adha yang diharamkan untuk berpuasa.
Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah
Niat Puasa Dzulhijjah
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala".
Niat Puasa Arafah
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala".
Niat Puasa Tarwiyah
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala".
Baca Juga: Ganjaran Pahala Berhubungan Intim Dengan Isteri, Simak Penjelasannya
Itulah ulasan tentang penjelasan tiga jenis puasa sunah jelang Hari Raya Idul Adha, yakni puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan puasa Arafah beserta niat dari masing-masing puasa tersebut. Semoga bermanfaat.***
