KISAH INSPIRATIF: Tips Belajar Disiplin dari Sosok Uwais Al-Qarni

- 25 Juli 2023, 17:15 WIB
Gambar ilustrasi Uwais Al-Qarni yang sedang menggendong sang ibu menuju Makkah
Gambar ilustrasi Uwais Al-Qarni yang sedang menggendong sang ibu menuju Makkah /Tangkapan Layar Instagram.com/@saqu.or.id

WARTA LOMBOK – Memiliki sifat disiplin bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Sebab, sifat disiplin hanya bisa lahir dari usaha yang dilakukan secara maksimal. Seperti yang dilakukan sosok Uwais al Qarni, hanya untuk mengabulkan permintaan sang ibunda untuk pergi naik haji.

 

Siapa sih yang tidak mengenal sosok Uwais al Qarni? Ya, seorang anak yang dikisahkan memiliki rasa bakti yang sangat besar terhadap sang ibu. Rela berkorban secara jiwa dan raga, demi mewujudkan apa yang menjadi keinginan serta harapan dari sang ibu tercinta.

Uwais al Qarni diketahui tinggal di Yaman. Dalam kisahnya, ia rela berjalan kaki dari Yaman ke Makkah untuk mengabulkan permintaan sang ibu yang ingin melaksanakan ibadah haji. Karena tidak memiliki uang, sehingga ia memilih untuk berjalan kaki.

Baca Juga: KISAH INSPIRATIF: Tangis Seorang Istri Ketika Memandikan Jenazah Suaminya, Ternyata Ini Penyebabnya

Tentu hal tersebut bukan pilihan yang mudah bagi Uwais al Qarni. Akhirnya, ia pun memantapkan diri dan memulai persiapan yang matang secara rutin, teratur, dan disiplin, agar memiliki kekuatan yang matang untuk membawa sang ibu ke Makkah.

Jika biasanya kita hanya mengetahui kisah Uwais al Qarni hanya saat ia menggendong sang ibu untuk naik haji ke Makkah. Maka dalam tulisan kali ini, akan diulas tentang kedisiplinan seorang Uwais al Qarni yang bisa kita teladani dalam kehidupan kita saat ini.

Dikutip Wartalombok.com dari postingan akun Instagram @islamichistories pada Senin, 24 Juli 2023. Berikut ini kisah inspiratif yang menceritakan tentang kedisplinan sosok Uwais al Qarni.

Baca Juga: KISAH INSPIRATIF: Pertemuan Seorang Miliarder dengan Pria Tua Miskin yang Kedinginan, Endingnya Memilukan

Pemuda Hebat

Uwais al Qarni sebenarnya hidup satu masa dengan Nabi Muhammad SAW., hanya saja tidak menjadi salah seorang sahabat Nabi. Sebab, ia tidak pernah berjumpa secara langsung dengan Nabi Muhammad SAW. karena mematuhi perintah sang ibu.

Walau demikian, Nabi Muhammad SAW. mengabarkan bahwa Uwais al Qarni merupakan seorang terbaik dari para tabiin (generasi setelah sahabat).

Kemudian, ada satu hal yang jarang diangkat dan dianalisa oleh kita terkait kisah Uwais al Qarni. Biasanya, orang-orang hanya terpusat pada kisah bakti seorang Uwais al Qarni kepada orangtuanya. Memang benar, tetapi pada tulisan kali ini, mari kita geser fokus kita.

Baca Juga: Kisah Wali Allah Taat Ibadah Namun Namanya Tertulis Sebagai Penghuni Neraka

Itu Adalah Kedisplinan

Dalam suatu kisah, sang ibu berkata kepada Uwais al Qarni bahwa beliau ingin pergi haji. Namun, apalah daya sebab Uwais al Qarni merupakan orang miskin yang tidak mampu membeli kuda untuk sang ibu.

Sementara itu, sang ibu pun sudah tua, hingga tak mampu untuk berjalan jauh dari Yaman (tempat tinggalnya) menuju Makkah.

Uwais al Qarni pun berpikir keras. Ia membuat suatu strategi jangka panjang yang menuntut disiplin absolut. Menantang tekad seorang pria sejati.

Strategi yang dimaksud ialah, ia berencana akan menggendong sang ibu dari Yaman ke Makkah. Dan untuk itu, Uwais al Qarni harus melatih ototnya sedikit demi sedikit. Adapun tips disiplin yang bisa kita pelajari dari sosok Uwais al Qarni ialah sebagai berikut:

Baca Juga: Kisah Husein Cucu Rasulullah yang Dibunuh dengan Sadis, Langit dan Bumi pun Berduka

  1. Berlatih tiap pagi

Challenge accepted! Sejak itu, setiap pagi Uwais al Qarni mulai berlatih. Dalam suatu riwayat, dikatakan ia berlatih mengangkat anak sapi. Anak sapi ini masih kecil, jadi ia tidak terlalu berat.

Selanjutnya, Uwais al Qarni naik bukit, kemudian turun kembali. Hal tersebut ia lakukan berulang kali. Tentunya sambil menggendong anak sapi kecil yang diangkatnya tadi.

Besoknya, Uwais al Qarni berlatih seperti itu lagi. Esoknya ia berlatih lagi, esoknya ia kembali berlatih, dan begitupun seterusnya. Sampai lama-kelamaan, anak sapi kecil itu pun bertumbuh besar. Beban Uwais al Qarni makin berat. Namun, ia terus berlatih tiap pagi naik-turun bukit sambil menggendong sapi sehingga massa ototnya makin menonjol.

Baca Juga: Kisah dan Pesan Ilahi dari Gua Hira

  1. Melawan kemalasan

Orang-orang yang rajib berolahraga pasti merasakan betapa sulitnya menjaga disiplin macam ini. Berolahraga itu menyakitkan, sebab ia merobek otot-otot kita, membuatnya stres dan lelah. Namun, setelah beristirahat dengan cukup, massa otot akan membesar karena telah dilatih.

Masalahnya, melatih stamina dengan cardio dan menambah massa otot itu sangat menyiksa. Hanya ada satu hal yang bisa membuat seseorang tetap melanjutkan proses itu hari demi hari, yaitu tekad.

Dengan memiliki tekad seperti baja, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang ia perjuangkan. Sehingga sakit otot hanya hal kecil, sebab Uwais al Qarni harus menggendong ibunya dari Yaman menuju Makkah. Inilah sumber tekad baja dari sosok Uwais al Qarni.

Baca Juga: Kisah Syekh Ahmad Ar Rifai Naik Level Jadi Wali Quthub karena Sabar Hadapi Istri Galak

  1. Proses yang berulang

Uwais al Qarni terus melakukan latihan fisiknya. Ketekunan, tekat, disiplin, tetap terjaga dalam dirinya. Apa itu disiplin? Kata salah seorang tokoh, disiplin yaitu melakukan hal yang harus dilakukan walaupun kita tidak menyukainya.

Mudah dikatakan tetapi sangat menantang untuk dilakukan. Ini adalah kualitas yang dimiliki Uwais al Qarni sebagai seorang manusia yang bisa dikatakan luar biasa.

Maka, selama sekitar 8 bulan Uwais al Qarni melatih ototnya setiap hari. Lambat laun, staminanya pun menjadi sangat kuat. Latihan cardio itu sukses. Staminanya menjadi super. Ototnya keras, kokoh, dan sangat kuat. Mission success!

Baca Juga: Kisah Saat Hindun Memeluk Agama Islam

Perjalanan Tak Terbayangkan

Uwais al Qarni pun mengatakan kepada sang ibu, “sekarang saatnya sang ibu menunaikan ibadah haji”. Maka, Uwais al Qarni pun langsung menggendong sang ibu, dan membawanya menuju Makkah.

Jarak antara Yaman ke Makkah dalam satuan kilometer (km) adalah sekitar 1.119 km. Jarak ini setara dengan jarak dari Pelabuhan Merak Banten ke Banyuwangi. Jarak ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama sekitar 225 jam atau 9 hari.

Jika ditambah dengan waktu tidur, istirahat, dan sebagainya, mungkin akan bertambah menjadi sekitar 2 minggu. Jadi, kira-kira selama itulah Uwais al Qarni melakukan perjalanan dari Yaman ke Makkah dengan berjalan kaki sambil menggendong sang ibu. Sungguh stamina dan kekuatan otot yang luar biasa!

Baca Juga: Belajar dari Sejarah, Inilah Kisah As’ad bin Zurarah Sang Pelindung Mush'ab bin Umair

Insight

  • Uwais al Qarni dikenal sebagai orang yang berbakti. Tentu saja ini benar. Namun, kalau kita gali lebih dalam, ia juga memiliki modal tekad dan disiplin luar biasa demi bisa berbakti kepada orangtuanya. Ia mampu bertahan melatih otot-ototnya hingga mampu berjalan kaki dari Yaman menuju Makkah sambil menggendong sang ibu.
  • Ketika kita menengok ke masa kini, banyak anak muda muslim yang malas melatih tubuh mereka. Kebanyakan rebahan, jarang berlari, dan berolahraga sehingga otot-ototnya menjadi lemah dan tubuhnya kaku. Padahal kalau kita melihat Uwais al Qarni, disiplin yang ia miliki sungguh berada di level yang berbeda. Yuk kita belajar disiplin dari Uwais al Qarni.

Itulah kisah inspiratif dari sosok Uwais al Qarni yang bisa kita pelajari dan teladani. Semoga bermanfaat.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Instagram @islamichistories


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah