Pemerintah Kewalahan Mengahadapi Covid-19 Varian Delta, Pramono: Selama PPKM Darurat Pisah dengan Ibu Iriana

24 Juli 2021, 16:34 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui pemerintah kewalahan menangani pandemi Covid-19 sejak masuknya varian delta ke Tanah Air. /Tangkap layar YouTube.com/Kemenko Polhukam RI

WARTA LOMBOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui pemerintah kewalahan menangani pandemi Covid-19 sejak masuknya varian delta ke Tanah Air.

Mahfud mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat lebih patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 juga semakin tinggi.

"Orang yang dulunya tidak mau antigen, rebutan antigen, yang dulunya tidak mau vaksin, rebutan vaksin sampai antre di mana-mana, sampai ditolak. Kenapa? Tenaga kesehatan tidak cukup, vaksinator tidak cukup," kata Mahfud dalam konferensi pers terkait Perkembangan Situasi Politik dan Keamanan Terkini di Masa Pandemi secara virtual, Sabtu 24 Juli 2021.

Baca Juga: Shio Hari ini dan Amalan Zodiak 24 Juli 2021: Shio Naga Keputusan pada Diri, Leo Pelan-pelan Membaca Situasi

Setelah antusiasme warga mendapatkan vaksin cukup tinggi, Mahfud mengungkapkan sempat muncul usulan vaksinasi berbayar. Namun, setelah ditolak oleh sebagian masyarakat karena dinilai melanggar prinsip keadilan dan kesetaraan kelas sosial, maka pemerintah pun mendengarkan aspirasi masyarakat dan memutuskan tidak melaksanakan vaksinasi berbayar.

Mahfud menegaskan bahwa pemerintah selalu mendengarkan aspirasi dari masyarakat, termasuk dalam hal kebijakan penanganan Covid-19. Meskipun demikian, dia menyoroti adanya dua kelompok yaitu kelompok yang murni benar-benar ingin menyampaikan aspirasi dan kelompok tidak murni yang ingin memanfaatkan situasi Covid-19 dan hanya ingin menentang pemerintah.

Dilain kesempatan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan kondisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama PPKM Darurat.

Baca Juga: Shio Hari ini dan Amalan Zodiak 24 Juli 2021: Shio Tikus memanfaatkan diri Anda, Taurus Bicara Pada Pasangan

Menurut Pramono Anung, Presiden Jokowi tinggal di Istana Negara, Jakarta, selama tiga minggu terakhir.

Selain itu, Pramono Anung pun berkata, sejak PPKM Darurat, Presiden Jokowi terpisah dengan sang istri, ibu Iriana.

Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi menetapkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

PPKM Darurat yang dimulai pada 3 Juli 2021 itu seharusnya berakhir pada tanggal 20 Juli 2021 lalu.

Namun Presiden Jokowi memutuskan untuk memperpanjang PPKM Darurat sejak 21 Juli 2021 hingga 26 Juli 2021.

Baca Juga: Informasi Hoaks Soal Demo Aksi Nasional di Jakarta, Mahfud MD: Resah Takut Mati Karena Covid-19 atau Ekonomi

Pramono Anung menuturkan hal ini dalam video kanal YouTube Najwa Shihab yang diunggah pada 23 Juli 2021.

"Kalau Pak Jokowi hampir tiga minggu tidur di istana, pisah dengan ibu (Iriana)," katanya, dikutip wartalombok.com dari dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Sementara ibu Iriana tinggal di Wisma Bayurini, Bogor, Presiden Jokowi tetap di Jakarta.

Alasannya karena Presiden Jokowi yang masih sering bepergian dan menemui banyak orang.***

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler