Gejolak Politik Tahun 1965 Menandai Sejarah Perjalanan Kereta Api di Indonesia

- 8 Maret 2021, 05:35 WIB
Salah satu livery vintage yang pernah digunakan KAI selama 38 tahun.
Salah satu livery vintage yang pernah digunakan KAI selama 38 tahun. /Twitter.com/@keretaapikita

WARTA LOMBOK - Sejarah kereta api di Indonesia tidak lepas dari gejolak politik yang pernah melanda Indonesia pada masa awal Orde Baru.

Era Orde Baru dimana Soeharto sebagai pemegang tampuk pimpinan saat itu mengalami situasi yang cukup pelik karena gejolak politik.

Munculnya gejolak politik pada masa itu karena pemberontakan dari salah satu partai politik berhaluan komunis yang ingin mengubah ideologi negara.

Baca Juga: Simak Cara Mendapatkan Tiket Kereta Api Gratis dari Bandara Kualanamu ke Stasiun Binjai

Melalui cuitan di akun Twitter @keretaapikita seperti dikutip wartalombok.com pada Senin, 8 Maret 2021, KAI menguraikan sejarah perjalanan kereta api di Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru.

Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sebagai salah satu perusahaan negara yang mengelola kereta api di Indonesia dikendalikan oleh Angkatan Darat (AD) dari tahun 1966-1968. Hal ini merupakan imbas dari gejolak politik pada Oktober 1965.

Sebanyak 37.037 dari 83.913 pegawai telah dipecat dari jabatannya akibat tidak lolos screening anti komunis.

Sebagian besar pegawai yang dipecat merupakan tenaga-tenaga operator dan ahli kereta api yang terdidik.

Baca Juga: Berlaku Sejak 9 Februari 2021, Simak Regulasi Terbaru Naik Kereta Api

Baca Juga: Kelepon Kecerit, Kue Tradisional Khas Lombok Dengan Sensasi Muncratan Gula Merah Saat Dinikmati

Akibatnya terjadi kelangkaan pegawai kereta api yang memiliki keahlian di bidangnya. Pengelolaan kereta api di Indonesia menjadi terbengkalai dan tidak terurus.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengambil kebijakan dengan mengerahkan personil seadanya untuk melayani operasional kereta api terutama di jalur-jalur utama.

Selama dasawarsa 1970 sampai 1980 banyak lintas cabang kereta api yang terbengkalai dan menjadi beban perusahan. Akhirnya banyak jalur cabang yang ditutup karena menjadi beban perusahaan.

Selain itu, layanan angkutan pengumpan seperti bus, truk maupun kapal laut milik Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) juga ikut dihapus.

Sementara itu, kualitas pelayanan jalur-jalur cabang akibat kondisi yang tidak menentu semakin menurun.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Untuk Tidak Ragu Dengan Vaksin, Jokowi: Kita Berkejaran Dengan Waktu

Baca Juga: Fahri Hamzah: Kalau Sang Mayor Terjang Jenderal dan Menang Itu Hebat, Nanti Pangkat di Atas Mayor Ditiadakan

Baca Juga: Kandok Ares, Sayuran Legendaris Masyarakat Suku Sasak yang Wajib Disajikan Saat Syukuran

Kondisi perkeretaapian pada masa itu sangat tidak menentu. Di kereta-kereta lokal orang bebas naik kereta api tanpa membayar.

Gambaran kondisi perusahaan kereta api pada masa awal Orde Baru menunjukkan bahwa dunia perkeretaapian Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @keretaapikita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x