WARTA LOMBOK - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melakukan tinjauan ke berbagai proyek infrastruktur dan transportasi di D.I Yogyakarta.
Peninjauan proyek dan infrastruktur tersebut dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Ayodhia GL Kalake.
Kegiatan peninjauan pertama dilakukan dengan memantau sistem GeNose di Yogyakarta International Airport (YIA) dan Stasiun Tugu.
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kemenko Marves @kemenkomarves pada 6 April 2021, sejak 1 April 2021, GeNose C19 dapat digunakan untuk melakukan perjalanan antarkota.
Yogyakarta International Airport menjadi salah satu bandara yang menggunakan alat GeNose C19 untuk skrining pelaku perjalanan.
Pembangunan bandara YIA membawa dampak positif dan peluang untuk pengembangan potensi daerah sekitar, mendukung aksesibilitas dan konektivitas di wilayah Pulau Jawa.
Pembangunan bandara YIA juga menjangkau berbagai destinasi wisata dan mendukung bisnis di lingkungan YIA.
Selain itu, di Stasiun Tugu juga telah disediakan fasilitas GeNose C19 untuk penumpang pengguna layanan jasa kereta api.
GeNose C19 tersebut memiliki keakuratan hingga 93 persen, walaupun harga tes yang murah sebesar Rp40.000 saja.
Di Yogyakarta, Kemenko Marves juga melakukan peninjauan terhadap penanganan abrasi pantai di sekitar YIA.
Abrasi tersebut terjadi Pantai Glagah dan terjadi juga sedimentasi di Pelabuhan Perikanan (PP) Tanjung Adikarto.
Terkait isu abrasi tersebut juga telah diperintahkan oleh Menko Marves agar segera diselesaikan.
Ayodhia GL Kalake mengungkapkan bahwa pengendalian banjir menjadi tantangan dalam pembangunan.
Tidak hanya mengedepankan sektor teknis, seharusnya pengendalian juga memperhatikan naturalisasi dan normalisasi dalam pengendalian banjir.
“Salah satu tantangan dalam pembangunan adalah pengendalian banjir, hendaknya pengendalian tidak hanya mengedepankan sektor teknis, tetapi juga naturalisasi dan normalisasi yang akan berperan dalam pengendalian banjir,” tutur Ayodhia.***