Polemik TWK dan Isu Radikal, Novel: Isu Radikal, Taliban dan TWK untuk Memusuhi Orang Berkinerja Baik di KPK

- 28 Mei 2021, 16:43 WIB
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyampaikan isu taliban dan radikal hanya ingin potong pegawai bekerja baik*
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyampaikan isu taliban dan radikal hanya ingin potong pegawai bekerja baik* /Instagram/@nazaqistisha

Tautan yang disematkan di cuitannya adalah video trailer tayangan WatchDoc dengan tema KPK Endgame.

Dalam video tersebut terdapat potongan wawancara pegawai-pegawai KPK yang non-muslim. Terdapat nama-nama pegawai KPK yang menangani kasus besar di KPK dalam video tersebut, salah satunya, Rasamala Aritonang, Herbert Nababan, dan Andre Dedy Nainggolan.

Dilain waktu, Novel Baswedan juga menilai bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) merupakan alat untuk menyingkirkan 51 pegawai yang sudah ditarget sebelumnya.

Baca Juga: Kapolri Jelaskan Langkah Pemerintah dalam Membangun Wilayah Papua

"Dengan adanya perubahan dari 75 menjadi 51, jelas menggambarkan bahwa TWK benar hanya sebagai alat untuk penyingkiran pegawai KPK tertentu yang telah ditarget sebelumnya," kata Novel.

Diketahui, terdapat 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat alias tidak lolos asesmen TWK sebagai syarat alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dari 75 pegawai tak lolos TWK, berdasarkan rapat yang digelar pimpinan KPK bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), hanya 24 orang yang masih bisa dibina dengan pendidikan kedinasan.

Sementara itu, 51 pegawai lainnya dinyatakan tidak bisa lagi bekerja di KPK alias dipecat.

Baca Juga: Polda NTB Gagalkan Transaksi Sabu di Salah Satu Rumah Makan Lombok Timur

Dalam konferensi pers, pimpinan KPK memang menyebut secara gamblang akan memecat atau memberhentikan 51 pegawai tersebut.***

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Twitter Novel Baswedan @nazaqistsha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah