WARTA LOMBOK – Novel Baswedan menilai isu radikal dan taliban cukup berhasil untuk mengganggu upaya pemberantasan korupsi.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut bahwa isu radikal dan taliban kerap kali disematkan untuk memusuhi orang-orang yang berkinerja baik di lembaga antirasuah.
Apalagi, saat ini ada polemik 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dan 51 diantaranya dipecat.
Baca Juga: Pemeriksaan Dua Pejabat Telkomsel Atas Dugaan Korupsi Rp300 Miliar Ditunda
Dari polemik yang berkembang ada isu radikal dan taliban yang disematkan kepada pegawai yang tak lolos TWK.
Menurut Novel, isu radikal dan taliban cukup berhasil untuk mengganggu upaya pemberantasan korupsi.
Dalam cuitannya di akun twitter @nazaqistsha, Novel pun menyatakan bahwa terdapat penjelasan terkait dengan isu radikal dan taliban di antara penggawa komisi antirasuah.
"Isu Radikal dan taliban, adalah isu yang disematkan untuk memusuhi orang yang bekerja baik di KPK. Isu ini cukup berhasil membuat stigma, dan mengganggu kerja pemberantasan korupsi. Maka penjelasan dalam video ini menjadi perlu disimak. https://t.co/yoyMgdSj0l," kata Novel seperti dilansir wartalombok.com dari Akun Twitternya, Jumat, 28 Mei 2021.
Baca Juga: Polisi Gagalkan Peredaran Narkoba yang Dikendalikan Napi LP Gunung Sindur