Momentumnya Salah Karena Sedang Krisis Utang Negara, Ekonom INDEF: Anggaran Pertahanan di Luar Kepantasan

- 3 Juni 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi alat pertahanan
Ilustrasi alat pertahanan /ANTARA

"Saya melihat kasihan APBN kita diobrak-abrik oleh penguasa sehingga wajah dan strukturnya rusak berat. Tidak ada kepemimpinan ekonomi pada saat ini sehingga bisa berbuat apa saja terhadap APBN," sambung Didik J. Rachbini.

Akibatnya, setiap tahunnya kewajiban membayar utang pokok dan bunga serta cicilan utang luar negeri pemerintah sangat tinggi dan di luar kewajaran yakni sebesar Rp772 triliun di tahun 2020.

Pandemi sangat berdampak pada tingkat perekonomian di Indonesia dan sangat memprihatinkan karena kemiskinan dan pengangguran meningkat cukup tinggi.

Baca Juga: Novel Ungkap Kekecewaan Pemecatan Dirinya dan Rekannya: Prihatin Ada Orang yang Berani 'Main Kasus' di KPK

"Tingkat kemiskinan meningkat sangat tinggi, pengangguran terbuka meningkat dari 5 persen menjadi sekitar 8 persen. Pengangguran terselubung juga sangat besar mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi masih negatif. Yang bekerja penuh turun dari 71 persen menjadi 64 persen sehingga menjadi pengangguran terbuka dan terselubung," kata Didik.***

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah