Informasi yang terlihat dalam notifikasi tersebut adalah merek dan ID perangkat korban. Dalam skenario ini, penyerang berusaha mengambil alih akun korban, seperti akun Gojek dan Go-Pay.
Penyerang mencoba untuk login ke akun korban dengan mengirimkan SMS OTP pada nomor korban.
Kode SMS tersebut terkirim dan diterima pada perangkat korban serta perangkat penyerang melalui bot Telegram. Akibatnya, penyerang berhasil mengambil alih akun korban.
Hasil analisis dan reka ulang percobaan serangan dari undangan pernikahan ini mengingatkan kita tentang pentingnya kehati-hatian dalam menerima undangan pernikahan atau file aplikasi yang mencurigakan melalui media sosial.
Pengguna perlu meningkatkan kesadaran akan ancaman kejahatan siber dan pentingnya menjaga privasi serta keamanan perangkat pribadi mereka.
Masyarakat dihimbau untuk selalu melakukan verifikasi dan pengecekan lebih lanjut terhadap undangan pernikahan atau aplikasi yang diterima melalui media sosial sebelum menginstalnya.
Pastikan untuk hanya mengunduh aplikasi dari sumber yang terpercaya, seperti toko aplikasi resmi, dan periksa ulasan serta rating aplikasi tersebut sebelum menginstalnya.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari ancaman kejahatan siber yang semakin berkembang di era digital ini.