WARTA LOMBOK- Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Usman, Hearing di Aula Bakesbangpoldagri Lombok Timur terkait penangan pekerja migram indonesia agar bisa disuarakan untuk penangan lebih baik, 11 Februari 2021.
Kegiatan hearing SBMI ini di hadiri oleh Kepala Bakesbangpoldagri, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi, kepala Dinas Sosial Lombok Timur, dan pengurus SBMI Lombok Timur.
Pada kesempatan hearing tersebut Usman selaku ketua SBMI Lombok Timur menyampaikan tentang penanganan Pekerja migran Indonesia untuk lebih baik namun saat ini semakin kurang baik dirasakan oleh PMI dan analisa para pegiatan PMI.
Baca Juga: Polres Lombok Timur Tangkap Tujuh Pelaku Curanmor yang Beraksi di Tiga Kecamatan
"Seharusnya dengan adanya Layanan Terpadu Satu Atap akan lebih baik dari sebelumnya namun sebaliknya di karenakan fasilitas yang ada di Disnakertransmigrasi tidak memiliki fasilitas yang cukup seperti mobil oprasional ini sangat dibutuhkan dalam penangan pekerja migran untuk menjemput PMI yang meninggal dunia dan Sakit,", ungkap Usman Ketua SBMI otim.
Ia menegaskan bahwa terjadinya perdagangan orang, terjadi penipuan, pelecehan dan pemerkosaan dan lainya di bandara yang di pulangkan dari negara penempatan. Apalagi masih dalam situasi pandemi covid19 PMI asal Lombok timur setiap hari dipulangkan.
"Sampai saat ini kami melihat dan nyatanya Disnaker tidak memilki fasilitas, bahkan sampai mobil peribadinya dan mobil ambulan desa dipakai," kata Ketua SBMI yang juga pegiat pendidikan anak usia dini dari Sakra Timur ini.
Baca Juga: Polda NTB Berhasil Menangkap Seorang Pria yang Terlibat Sindikat Narkoba Kelas Kakap
Ia tegaskan secara umum belum bisa melihat apa yang dilakukan pihak pemerintah baik Pemda dan Provinsi terhadap PMI kita yang berjasa, baik PMI legal maupun ilegal, padahal mereka menggunakan bank daerah kita untuk bertransaksi, khususnya di lombok timur mungkin mendekati setengah milyaran transaksi.