Dengan itu bisa meningkatkan hasil produksi yang membuat petani sejahtera dan stok nasional akan terpenuhi dangan catatan di pasar juga diawasi.
Baca Juga: Berikut Manfaat Insentif PNBP untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Upaya Ekspor Indonesia
Baca Juga: Tri Raga Ekmasari, Seorang Guru Honorer yang Memiliki Skill dengan Memanfaatkan Barang Bekas
Rafli menyebutkan, beberapa daerah di Indonesia saat ini hampir memasuki masa panen.
Untuk itu, ia meminta pemerintah meninjau dan mengkaji ulang kebijakan impor beras.
Sebab sangat berdampak kepada penurunan harga jual hasil panen petani.
Serta membuat mental petani terus tertekan.
"Ingatan masyarakat kita juga masih segar dengan pesan Presiden Jokowi untuk cinta produk lokal, dan benci produk asing. Jika impor dilakukan, dimana moral kita? pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras pada 2020 lebih tinggi dari 2019.
BPS juga merilis potensi peningkatan produksi padi pada 2021, yaitu sub-round Januari-April 2021 sebesar 25,37 juta ton GKG.