"Posyandu Aktif lebih dari 99 persen juga menjadikan NTB provinsi dengan cakupan Posyandu aktif tertinggi di Indonesia," jelas Kadis.
Lalu Hamzi Fikri juga menjelaskan, Surveilans Gizi di 176 Puskesmas atau 100 persen, Desa bebas dari Buang Air Besar Sembarangan atau 100 persen, dan tercapainya 5 Pilar STBM di seluruh Kabupaten dan Kota juga menjadi intervensi spesifik dalam penanganan stunting yang dilakukan Pemprov.
Intervensi Sensitif juga dilakukan dalam upaya penanganan stunting yaitu melalui Gerakan Bakti Stunting terintegrasi pada program “Jumat Salam” di seluruh Kabupaten dan Kota.
Gerakan ini mengutamakan pemberian protein hewani berupa telur untuk keluarga yang memiliki anak balita stunting, wasting, dan ibu hamil KEK, serta ibu hamil Anemia dengan melibatkan seluruh OPD di lingkup Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan mitra potensial.