NTB Berhasil Turunkan Angka Stunting 8,1 Persen Versi Survei Kesehatan Indonesia

- 22 Maret 2024, 11:55 WIB
Ilustrasi stunting
Ilustrasi stunting /https://rsudblora.blorakab.go.id/

 

Ada pula Gerakan Orang Tua Asuh, Gerakan Dapur Dahsyat bersama Kabupaten/Kota, dan pendampingan Keluarga Berisiko Stunting. Inovasi penanganan stunting juga dilakukan melalui integrasi dan kolaborasi di Kabupaten dan Kota, pemanfaatan data by name by address pada e-PPGBM sebagai acuan pengawasan dan intervensi stunting, pemenuhan standar alat ukur/Antropometri di Posyandu Keluarga, dukungan dana desa untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita dan ibu hamil, serta insentif Kader Posyandu.

 

 Baca Juga: Karyawan Resort di Lombok Tengah Ditemukan Tewas di Kamar Kos

 

Selain itu dilakukan edukasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di Posyandu Keluarga melalui gerakan zero waste, bank sampah, pencegahan pernikahan dini, screening penyakit menular/tidak menular, dan pemberdayaan UMKM. 

 

 

Adapun presentase stunting NTB berdasarkan hasil survei dari tahun ke tahun yakni 33,49 persen pada tahun 2018 berdasarkan hasil survei Riskesdas, 31,4 persen pada tahun 2021 berdasarkan survei SSGI, 32,7 persen pada tahun 2022 berdasarkan survei SSGI, dan 24,6 persen pada tahun 2023 berdasarkan SKI.

 

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah