Sikap Pesimis Ternyata Bisa Mendatangkan Keuntungan, Begini Penjelasannya

24 Januari 2021, 13:21 WIB
Ilustrasi sikap pesimis. /pixabay.com/Engin_Akyurt

WARTA LOMBOK – Seseorang dengan pola pikir positif akan memiliki kecenderungan lebih kuat secara mental dan lebih mampu memperoleh kebahagiaan.

Memiliki pola pikir positif merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan. Sikap seperti ini sering disebut sebagai sikap optimis.

Sikap optimis adalah sikap mental yang dapat membawa seseorang meraih kesuksesan.

Baca Juga: Beredar Video Mesum Diduga Dilakukan Oknum Polisi di Ruang Isolasi RSUD Dompu

Di lain sisi, sikap pesimis sebagai lawan dari sikap optimis merupakan sikap dengan kecenderungan rendah diri dan gampang kehilangan harapan.

Umumnya, kebanyakan orang menganggap sikap pesimis adalah sikap negatif karena orang dengan sikap pesimis cenderung lebih mementingkan diri sendiri.

Kendati demikian, ternyata sikap pesimis tidak selamanya negatif.

Para ahli psikologi menemukan jenis sikap pesimis baru, yang disebut pesimisme defensif. Sikap ini melandaskan menggunakan pemikiran negatif untuk mencapai tujuan.

Orang dengan sikap pesimis defensif fokus pada hasil akhir, atau apa diharapkan terjadi di masa depan.

Baca Juga: Pernapasan Perut Bisa Atasi Stres, Begini Tekniknya

Baca Juga: Bek Rasa Striker! Sergio Ramos Raih Gelar Pemain Belakang dengan Gol Terbanyak

Jika sikap optimis lebih fokus pada hasil positif yang terus menerus, maka sikap pesimis lebih fokus pada hasil negatif.

Alasannya adalah, dengan sikap pesimis orang akan memfokuskan perhatiannya terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Berdasarkan hal tersebut, maka sikap pesimis itu akan divisualisasikan lebih detail dengan skenario terburuk yang mungkin terjadi.

Kondisi ini akan memicu rasa defensif sehingga muncul kesiapan agar skenario terburuk itu tidak terjadi.

Baca Juga: Indonesia Dilanda 197 Bencana Alam Selama Januari 2021, Didominasi Bencana Hidrometeorologi

Baca Juga: Pelaku Penganiayaan WNA Finlandia Ditangkap Polres Lombok Tengah

Orang dengan sikap pesimis terkadang juga lebih menguntungkan dibandingkan dengan sikap optimis.

Sebab, biasanya sikap pesimis lebih siap menerima hasil yang tidak sesuai harapan. Ketika hasil tidak sesuai, maka rasa kecewa lebih gampang dikendalikan bagi orang yang memiliki sikap pesimis.

Berbeda dengan orang yang memiliki sikap optimis, terkadang keyakinan yang berlebihan bisa menjadi bumerang baginya ketika mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan.

Kondisi seperti ini berlaku pada hal-hal yang berada di luar kendali.

Baca Juga: Ide Visioner, Mudir Cendekia NW Aikmel Bermitra Dengan BEC Kampung Inggris Pare Kediri Jatim

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Memiliki Risiko Kematian Lebih Tinggi, Inggris Nyatakan Waspada

Perbedaan antara orang yang memiliki sikap pesimis defensif dengan orang yang berpikiran negatif terletak pada cara mengatasi masalah yang dihadapi.

Jika sikap optimis biasanya menghindar dari hal yang sudah diantisipasi, maka sikap pesimis defensif menggunakan harapan negatif sebagai motivasi untuk mengambil kendali.

Dilansir Warta Lombok.com dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis pesimis defensif:

1. Pesimisme kultural, yang memandang bahwa pada akhirnya setiap kebudayaan akan hilang dan hal itu tak dapat dihindari.

Baca Juga: Teknik Pernapasan Perut Mampu Atasi Kesulitan Bernapas, Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Prajurit TNI Asal Lombok Gugur, Diberondong Usai Sholat Subuh oleh KKB di Papua

2. Pesimisme tragis, merupakan sikap yang mencoba mengafirmasi dunia dan kehidupan sekalipun segala sesuatu tak berarti.

3. Pesimisme defensif, merupakan sikap pesimis yang baru ditemukan oleh para ahli. Sikap ini menggunakan pemikiran negatif untuk mencapai tujuan.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler