Kronologi Matinya Seorang Nenek di Gaza, Heba: Sambil Membawa Roti dan Minyak Zaitun

12 Januari 2024, 21:55 WIB
Ilustrasi orang mati yang ada di Palestina /REUTERS/Mohammed Fayq Abu Mostafa

WARTA LOMBOK – Belum lama ini, beredar sebuah tragedi nahas yang menimpa seorang nenek di Gaza. Dari video tersebut, terlihat kalau sang nenek yang bernama Hala Rashid Abd al-Ati tersebut telah mati saat satu buah peluru ditembakkan ke arahnya.

Salah satu putri Hala Rashid Abd al-Ati, yakni Sarah Bassem Khres mengatakan bahwa sehari sebelum keluarga mereka meninggalkan rumah, pasukan Israel penjajah telah mengepung lingkungan mereka, menempatkan tank dan juga penembak jitu di daerah pemukiman padat penduduk.

“Kami terbangun oleh suara jeritan dan orang-orang menangis. Setelah dua jam dikelilingi oleh tank, kami menelepon Palang Merah untuk membantu kami mencoba mengungsi,” ujarnya, pada Rabu, 10 Januari 2024.

Baca Juga: Ditanyai Siapa Dalang Tewasnya Petinggi Hamas, AS ‘Cuci Tangan’ dan Sebut Penjajah Israel Adalah Dalangnya

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka berhenti bekerja di utara Gaza, dan daerah tempat kami berada telah menjadi medan perang zona merah, kami harus segera meninggalkan daerah itu,” lanjut Sarah.

Sang Nenek Pergi sambil Membawa Roti dan Minyak Zaitun

Saudara perempuan Sarah Bassem Khres, yakni Heba, mengatakan kalau keluarga mereka berulang kali diberitahu oleh penduduk setempat bahwa mereka akan pergi bersama karena kemungkinan tempat baru yang akan dituju dirasa lebih aman.

“Instruksi yang diberikan kepada kami didasarkan pada informasi dari Palang Merah. Kami diberitahu akan ada koridor yang aman di selatan Gaza. Ibu saya membawa anak saya Taim,” kata Heba.

Baca Juga: Petinggi Hamas Dibunuh Israel! Hizbullah: Kami Tak akan Diam

“Saya berada di pintu keluar rumah kami menunggu suami saya ketika saya mendengar suara tembakan langsung dan jeritan saudara perempuan dan sepupu saya. Mereka terus berteriak 'kembali dan kembali,' lalu saya melihat tubuh ibu saya yang tak bernyawa,” sambungnya.

“Saudara laki-laki saya Mohammed, yang berusia 22 tahun, mempertaruhkan nyawanya untuk pergi dan mengambil tubuh ibu saya dari jalan dan membawanya pulang,” ujarnya menambahkan.

Heba mengatakan, ketika ibunya terbunuh, terlihat ibunya tengah membawa kantong roti dan minyak zaitun karena tidak yakin berapa lama mereka akan jauh dari rumah, dan apakah mereka akan menerima makanan serta persediaan dasar lainnya.

Baca Juga: Terinfeksi Jenis Jamur Berbahaya, Salah Seorang Tentara Israel Tewas Saat Berperang di Jalur Gaza

Pembunuhan itu, kata Heba, telah memisahkan ia dan suaminya Yousef dari putra mereka yang bernama Taim. Hal ini tentu menambah rasa sakit dan penderitaan mereka yang tak terukur.

“Saya sedang mengumpulkan barang-barang di rumah kami dan bersiap-siap untuk pergi ketika saya mendengar jeritan di luar,” ujar Yousef.

“Saya tidak berpikir itu adalah keluarga kami. Saya keluar untuk mencari Taim dan melihat sebuah tank sangat dekat dengan kami. Ketika saya kembali ke rumah, ibu mertua saya sudah meninggal di dalam dan Taim hilang,” terangnya menambahkan.

Baca Juga: Terparah Sepanjang Sejarah! Efek Genosida Israel, Jutaan Jiwa Penduduk Gaza Krisis Kelaparan

Pasca tragedi pembunuhan tersebut, Taim dibawa ke Nuseirat oleh seorang tetangga dan kemudian ke Rafah yang ada di Gaza selatan, tempat dia bersama bibinya. Tidak jelas apakah dan kapan orang tuanya akan melihatnya kembali.

Adapun sepupu Heba dan Sarah, yakni Malak Anwar al-Khatib juga memberikan keterangan tentang kematian Hala Rashid Abd al-Ati.

“Setelah dia terbunuh, bibi saya dibawa ke dalam rumahnya dan kami mencoba merawatnya tetapi dia sudah mati,” tuturnya.

Baca Juga: Usai Al Shifa, Rumah Sakit Indonesia Kini Jadi Target Serangan Penjajah Israel

“Kami berdoa untuk tubuhnya dan menguburkannya di dekat rumah... setelah itu, kami diberitahu bahwa Palang Merah akan membantu kami pergi lagi, tetapi kami kehilangan kepercayaan dan tidak siap untuk mengambil risiko lagi dari keluarga kami,” lannjut Malak Anwar al-Khatib menambahkan, dikutip Wartalombok.com dari laman Middle East Eye pada Jum’at, 12 Januari 2024.

Di lain sisi, tentara Israel belum memberikan tanggapan dari pertanyaan tentang pembunuhan itu, tetapi sebuah foto yang diterbitkan oleh militer pada hari yang sama dengan insiden tersebut terjadi menunjukkan tank-tank tentara dan penembak jitu ditempatkan di Jalan al-Nasr, sebuah jalan yang sejajar dengan rumah Hala Rashid Abd al-Ati.

Foto tersebut juga nampaknya menunjukkan bahwa tentara hadir di daerah persimpangan tempat peluru ditembakkan. Palang Merah juga tidak lupa dihubungi untuk memberikan komentar, tetapi tidak menerima tanggapan pada saat publikasi.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler