Penentang Kudeta Myanmar Menyambut Baik Sanksi Baru dari Inggris dan Kanada

- 21 Februari 2021, 06:50 WIB
Penentang kudeta militer Myanmar mendukung sanksi baru yang dijatuhkan Inggris dan Kanada
Penentang kudeta militer Myanmar mendukung sanksi baru yang dijatuhkan Inggris dan Kanada /Channel News Asia/Naung Kham

WARTA LOMBOK - Para penentang kudeta Myanmar menyambut baik sanksi baru dari Inggris dan Kanada ketika pengunjuk rasa turun ke jalan pada hari Jumat 19 Februari, menandai dua minggu demonstrasi harian melawan militer negara Asia Tenggara yang merebut kekuasaan.

Menambah tekanan diplomatik, Jepang mengatakan pihaknya setuju dengan Australia, India dan AS tentang perlunya demokrasi dipulihkan dengan cepat setelah pengambilalihan tentara 1 Februari di mana pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi ditahan.

Pemimpin dan aktivis pemuda Thinzar Shunlei Yi memuji pembekuan aset Inggris dan larangan bepergian pada tiga jenderal serta langkah-langkah untuk menghentikan bantuan apa pun yang membantu militer.

Baca Juga: Joe Biden Terbang dengan Pesawat Air Force One Palsu Karena Bukan Presiden, Klaim Pendukung QAnon

Langkah tersebut juga untuk mencegah bisnis Inggris bekerja dengan tentara. Kanada mengatakan akan mengambil tindakan terhadap sembilan pejabat militer.

"Kami mendesak negara lain untuk memiliki tanggapan yang terkoordinasi dan bersatu," tulisnya di Twitter.

"Kami akan menunggu pengumuman sanksi UE pada tanggal 22," katanya, menyerukan kepada orang-orang untuk berkumpul di kantor UE untuk mendorong sanksi termasuk tindakan terhadap bisnis militer.

Sekelompok kecil penentang kudeta berkumpul di luar kedutaan Inggris di kota utama Yangon mengatakan mereka ingin mengucapkan terima kasih atas dukungannya. Seorang anggota staf keluar untuk berbicara dengan mereka.

Polisi di Yangon menutup lokasi protes utama kota dekat Pagoda Sule, memasang barikade di jalan akses ke persimpangan besar tempat puluhan ribu orang berkumpul minggu ini.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x