Baca Juga: Mengenal Apa itu Sakit Kepala Servicogenic? Gejalanya Sering Tak Disadari
Interaksi antara asam fitat yang ada dalam teh disebut dapat menghambat penyerapan zat besi (Fe), seng (Zn) dan Magnesium (Mg).
Akibatnya, orang tersebut berpotensi mengalami anemia atau kekurangan zat besi.
- Memicu konstipasi
Selain menghambat penyerapan zat besi, mengonsumsi teh setelah makan dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konstipasi atau diare.
Ini karena teh memiliki kandungan senyawa tanin di dalamnya.
Salah satu manfaat dari tanin pada teh adalah bersifat anti diare. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mengumpulkan protein di sekitarnya.
- Memicu peningkatan asam lambung
Baca Juga: Simak Baik-baik! 4 Cara Mudah Meredam Stres Saat Bekerja
Teh yang diminum setelah makan diduga berpotensi menjadi katalis yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih.
Asam lambung berlebih pada perut perlu diwaspadai karena dapat memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.
Kendati demikian, berdasarkan studi yang dipublikasikan pada tahun 2019, belum ada hubungan yang signifikan antara konsumsi teh dan risiko GERD secara keseluruhan.