7 Ulama Hadits Sumber Rujukan Ahlussunnah wal Jamaah dan Islam Sedunia

25 Februari 2021, 10:17 WIB
Ilustrasi/ 7 ulama ahlul hadits yang menjadi sumber rujukan umat Muslim di seluruh dunia /Pixabay/Afdhal Haris

WARTA LOMBOK - Generasi terbaik adalah generasi Nabi, kemudian generasi setelahnya, kemudian setelahnya lagi, kemudian setelahnya lagi, terus dan terus hingga yaumul kiamah nanti.

Itu artinya, generasi yang paling dekat dengan Nabi merupakan generasi yang lebih baik ketimbang dengan generasi yang agak jauh dari Nabi.

Maka dari itu, kita harus mengetahui 7 imam hadits yang dijadikan rujukan oleh seluruh aliran di dalam Islam. Ketujuh imam hadits yang dimaksud adalah:

Baca Juga: Deretan Sumber Rezeki yang Telah Dijamin Allah Sesuai Al Quran, Nomor 8 Paling Sering Diabaikan

  1. Imam Bukhari
  2. Imam Muslim
  3. Imam Abu Daud
  4. Imam Tirmidzi
  5. Imam Ahmad
  6. Imam Nasa’i
  7. Imam Ibnu Majah

Tujuh ulama ahlul hadits tersebut adalah ulama-ulama yang sudah diterima oleh mayoritas umat Islam di dunia. Selain dari ketujuh diatas, kemampuannya mungkin masih diragukan.

Hadits dilihat dari Perawi

Perawi adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits. Jika dilihat dari perawi, hadits dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

  1. Hadits Mutawatir

Hadits mutawatir adalah hadits yang paling kuat dasar hukumnya. Hadits ini diriwayatkan oleh banyak orang dan tidak mungkin adanya kedustaan diantara orang-orang tersebut.

Baca Juga: Begini Cara Memperoleh Nafas Panjang Jika Merasa Suara Anda Berat dan Ngos-Ngosan Saat Mengaji

  1. Hadits Ahad

Hadits Ahad adalah hadits yang periwayatnya tidak terlalu kuat jika dibandingkan dengan hadits mutawatir. Kekuatan periwatannya itu dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Hadits Shahih

Hadits shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang-orang yang adil, kuat ingatannya, tidak cacat, dan isinya tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih kuat.

  1. Hadits Hasan

Hadits hasan adalah hadits yang bersambung sanadnya, tapi tingkat kepercayaannya tidak sekuat hadits shahih. Artinya masih ada hal-hal yang diragukan dalam kategori-kategori periwayatnya.

  1. Hadits Dha’if

Hadits dha’if adalah kebalikan dari hadits shahih, yakni hadits yang sanadnya tidak bersambung, perawinya tidak adil, ingatannya kurang baik, dan terjadi kecacatan.

Baca Juga: Hadits atau Sunnah Merupakan Sumber Kedua Setelah Al-Qur’an, Berikut Pembagiannya

Hadits dilihat dari Sanad

Pengkategorian ini memungkinkan ulama ahli hadits mengkaji suatu hadits, apakah bersambung sanadnya kepada Nabi atau tidak. Setidaknya sanad ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

  1. Sanad bersambung kepada Nabi

Hal ini mengisyaratkan bahwa hadits yang diriwayatkan oleh seseorang, memang merupakan hadits yang langsung bersambung sanadnya hingga Rasulullah. Dalam kategori ini, dibagi lagi menjadi 2, yaitu hadits Marfu’ dan hadits Mausul.

  1. Sanad tidak bersambung kepada Nabi

Kategori ini adalah kategori hadits yang tidak baik dijadikan sebagai dasar hukum di dalam Islam. Andaikan sanadnya tidak bersambung kepada nabi, maka besar kemungkinan hadits tersebut bukan merupakan produk yang disabdakan Nabi.

Dan hal ini sangat berbahaya dalam menentukan sebuah landasan hukum. Tapi kategori ini juga dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu hadits Mu’allaq, Mursal, Mudallas, Munqathi, dan Mu’dhol.

Baca Juga: Kandungan yang Ada dalam Al-Qur’an serta Jumlah Ayat-Ayatnya

Istilah Populer Hadits

Ada beberapa istilah populer di kalangan ahlul hadits. Kadang kala istilah-istilah itu kita dengar setiap waktu. Tapi mungkin ada beberapa dari pembaca yang masih tidak paham akan istilah-istilah tersebut. Diantara istilah-istilah itu adalah:

  1. Muttafaqun ‘Alaih: Istilah ini sering kali kita dengar. Istilah Muttafaqun ‘Alaih adalah hadits-hadits yang diriwayatkan oleh 2 imam hadits paling sohor, yakni imam Bukhari dan imam Muslim dari sumber sahabat yang sama.
  2. As-Sab’ah: Istilah as-Sab’ah (tujuh) disini merujuk pada 7 imam yang telah penulis jabarkan di pembahasan sebelumnya.
  3. As-Sittah: As-sittah artinya enam. Maksudnya adalah 6 imam hadits, kecuali Imam Ahmad bin Hambal.
  4. Al-Khamsah: Istilah ini merujuk kepada 5 imam hadits, kecuali imam Bukhari dan imam Muslim.
  5. Al-Arba’ah: Istilah ini ditujukan untuk 4 imam hadits, kecuali imam Bukhari, imam Muslim, dan imam Ahmad.
  6. Ats-Tsalasah: Ditujukan untuk 3 imam hadits, kecuali imam Bukhari, imam Muslim, imam Ahmad, dan imam Ibnu Majah.
  7. Perawi: Orang yang meriwayatkan sebuah hadits.
  8. Sanad: Jalur dari suatu hadits hingga tersambung kepada Rasulullah.
  9. Matan: Isi dari sebuah hadits.
  10. Hadits Maudhu: Hadits palsu. Hadits yang hanya dibuat tanpa landasan yang benar dan ini merupakan hadits yang paling bahaya.

Kitab Populer

Diantara banyaknya kitab hadits, setidaknya ada dua yang paling terkenal dan dijadikan rujukan umat muslim di dunia, yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Wallahu A’lam.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah

Tags

Terkini

Terpopuler