Menyayat Hati, Tahun Duka Cita Nabi Muhammad Kehilangan 2 Orang yang Dicintainya, Surat Pengusiran Di Ka'bah

12 Desember 2021, 21:39 WIB
Ilustrasi makam di Jazirah Arab /PIXABAY/Konevi

WARTA LOMBOK – Disebut tahun duka-cita karena hanya dalam satu tahun itu Nabi Muhammad SAW kehilangan dua orang yang teramat dicintainya, yaitu Abu Thallib sang paman yang sudah mirip seperti ayahanda sendiri dan Khadijah istri tercinta dan satu-satunya.

Dua sosok yang mengisi relung hati, begitu keduanya pergi di waktu yang berdekatan, kosongnya relung itu menganga, meninggalkan luka yang teramat perih. Lebih perih dari sembilu. Maka wajar bila tahun itu dikenang sebagai tahun kesedihan yang mendalam, tahun duka cita.

Dikutip wartalombok.com dari buku Khadijah Al-Kubra radiyallahuanha, yang lebih mengenaskan lagi, kematian Khadijah terjadi saat kondisi dakwah lagi sulit-sulitnya, karena saat itu Bani Hasyim sedang menjalani lockdown alias diboikot dan dikucilkan secara fisik.

Baca Juga: Wajib Diteladani, Kisah Khadijah yang Rela Miskin Demi Mendukung Perkembangan Dakwah Nabi Muhammad SAW

Baca Juga: Ketika Nabi Muhammad Shock Menerima Wahyu, Ternyata Ini Peran Khadijah yang Sangat Luar Biasa

Entah setan mana yang merasuki qabilah-qabilah Quraisy hingga tega-teganya mereka menyepakati perjanjian muqathaah kepada sesama saudara mereka sendiri, Bani Hasyim.

Surat pengusiran itu mereka gantung ramai-ramai di Ka’bah, seolah apa yang mereka lakukan itu sudah sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Dengan ditempelkan surat keji itu pada dinding atau pintu Ka’bah tentu saja menodai kesucian Ka’bah yang mereka puja.

Baca Juga: Menakjubkan, Berikut Jumlah Mahar Nabi Muhammad Kepada Khadijah dan Jumlah Anak dari Perkawinannya

Namun mereka adalah penguasa Ka’bah, posisi yang sangat absolut dan mutlak, tidak terkena jaring hukum, karena sudah bawa-bawa Ka’bah.

Korbannya adalah Qabilah Bani Hasyim beserta semua anggotanya, para sepuh, orang dewasa, kepada keluarga, anak-anak, cucu dan mantu. Semua yang merupakan anggota keluarga besar Bani Hasyim harus dikeluarkan dan disuri secara fisik diusir dari rumah dan tempat tinggal mereka.

Seolah kota Makkah memuntahkan mereka keluar dari isi perut, untuk menempati tenda-tenda darurat di sebuah lembah di gurun pasir Mekkah si Syi’ib Ali.

Baca Juga: Ternyata Pernikahan Khadijah dengan Nabi Muhammad Berawal Dari Sini, Sangat Menakjubkan

Disaat seperti itulah Abu Thalib dan Khadijah meninggal dunia. Jadi memang benar-benar tahun itu adalah tahun duka cita yang teramat mendalam.

Jenazah Khadijah yang mulia itu dikebumikan di pekuburan Makkah, yaitu di bukit jannatul ma’la. Kita jamaah haji dan umrah biasa berziarah ke lokasi tersebut, yang tidak terlalu jauh dari Masjid Al-Haram, dekat dengan lokasi pasar murah yang banyak disebut dengan Ja’fariyah.***

Editor: Muhamad Ilham

Sumber: Buku Khadijah Al-Kubra radiyallahuanha

Tags

Terkini

Terpopuler